FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KERACUNAN PESTISIDA KARBAMAT DAN ORGANOFOSFAT PADA PETANI PADI DI DESA MASANGAN KULON KECAMATAN SUKODONO KABUPATEN SIDOARJO

Main Author: NUR EKA VUTRIANINGSIH, 101511133024
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/90060/1/FKM.247-19%20Vut%20f%20abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/90060/2/FKM.247-19%20Vut%20f%20daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/90060/3/FKM.247-19%20Vut%20f%20daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/90060/4/FKM.247-19%20Vut%20f.pdf
http://repository.unair.ac.id/90060/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Dalam usaha untuk meningkatkan hasil pertanian padi, pemakaian pestisida tidak dapat dihindarkan. Namun petani cenderung melakukan penyemprotan pestisida yang menyalahi aturan mengakibatkan dapat meningkatkan kejadian keracunan pada petani. Untuk mengetahui kejadian keracunan pada petani dapat dilakukan pemeriksaan kadar enzim kolinesterase dalam darah. Pestisida yang banyak digunakan oleh petani adalah golongan pestisida karbamat dan organofosfat. Penetian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian keracunan pestisida akibat penggunaan pestisida karbamat dan organofosfat di Desa Masangan Kulon Kecamatan Sukodono Kabupaten Sidoarjo Tahun 2019. Jenis penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 28 petani. Analisis data menggunakan uji Fisher Exact. Variabel independen pada penelitian ini adalah umur, tingkat pendidikan, masa kerja, pemakaian APD, lama paparan, pengetahuan, jumlah jenis pestisida, dan praktik pengelolaan pestisida. Pemeriksaan kadar enzim kolinesterase dalam darah menggunakan metode Fotometrik Kinetik – DGKC oleh BBLK Surabaya. Hasil penelitian ini menunjukkan petani yang menderita keracunan sebanyak 2 orang (7,1%). Hasil uji statistik menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna tingkat pendidikan (p = 0,553), masa kerja (p = 0,288), pemakaian APD (p = 0,622), jumlah jenis pestisida (p = 1,000), pengetahuan (p = 0,549), dan praktik pengelolaan pestisida (p = 1,000) dengan keracunan pestisida. Ada hubungan yang bermakna antara umur (p = 0,001) dan lama paparan (p = 0,001) dengan kejadian keracunan Kesimpulan dari penelitian ini adalah umur dan lama paparan merupakan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian keracunan pestisida pada petani padi . Sehingga perlu adanya penyuluhan dari dinas terkait terutama memberikan penyuluhan bahwa petani yang boleh melakukan kontak dengan petisida berumur 18-54 tahun dan terpapar pestisida tidak lebih dari 3 jam/hari, adanya pemeriksaan enzim kolinesterase secara berkala pada petani padi serta mengawasi distribusi pestisida yang ada di desa.