FAKTOR DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI KELURAHAN SIDOTOPO SURABAYA
Main Author: | YURIKE DIAN PANGESTI, 101511133128 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/90019/1/FKM.231-19%20Pan%20f%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/90019/2/FKM.231-19%20Pan%20f%20daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/90019/3/FKM.231-19%20Pan%20f%20daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/90019/4/FKM.231-19%20Pan%20f.pdf http://repository.unair.ac.id/90019/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- ASI eksklusif merupakan air susu ibu yang diberikan pada bayi saat usia 0-6 bulan tanpa tambahan makanan dan minuman atau cairan lain bahkan air sekalipun, kecuali larutan rehidrasi oral, atau tetes/ sirup vitamin, mineral dan obat-obatan. Pemberian ASI eksklusif pada bayi dapat menurunkan kematian bayi serta dapat mempercepat kesembuhan bayi saat sedang sakit. Namun masih banyak ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif kepada bayinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor determinan yang berhubungan dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif di Kelurahan Sidotopo, Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode cross sectional. Sampel penelitian ini sebesar 65 orang yaitu ibu yang memiliki anak 7-12 bulan, diambil secara acak menggunkan simpel random sampling. Pengumpulan data meliputi umur, pendidikan, paritas, pengetahuan, niat ibu memberikan ASI eksklusif, dukungan suami, dukungan petugas kesehatan, keterpaparan informasi, pemberian susu formula, dan pekerjaan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara pemberian susu formula (p=0,000) dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif sedangkan antara umur (p=1,000), pendidikan (p=0,641), paritas (p=0,072), pengetahuan (p=0,162), niat ibu 0,072), dukungan suami (p=0,426), dukungan petugas kesehatan (p=0,166), keterpaparan informasi (p=0,091), dan pekerjaan (p=0,196) tidak ada hubungan dengan perilaku ibu dalam pemberian ASI eksklusif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perilaku ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif di Kelurahan Sidotopo masih tinggi karena air susu ibu yang tidak keluar atau keluar namun sedikit. Sehingga perlu adanya peningkatan manajamen laktasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan serta pembentukan KP-ASI untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai masalah ASI eksklusif.