Daftar Isi:
  • Kota Surabaya merupakan ibukota Jawa Timur yang menduduki peringkat ke-4 sebagai kota termacet di Indonesia. Kemacetan di Kota Surabaya disebabkan oleh jumlah pengguna kendaraan pribadi yang setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Tidak heran jika ruas jalan di kota Surabaya menjadi penuh dan sesak. Minat masyarakat untuk beralih pada transportasi umum sangatlah rendah, karena persepsi lama yang melekat pada ingatan masyarakat mengenai kondisi kelayakan angkutan umum. Dengan adanya hal tersebut, Pemerintah Kota Surabaya bersama Dinas Perhubungan Kota Surabaya meluncurkan angkutan umum berbasis Bus Rapid Transit (BRT) yang disebut Suroboyo Bus dan Bus Mayapada. Kedua jenis bus tersebut dilengkapi dengan teknologi yang canggih dan memiliki mekanisme pembayaran berupa sampah plastik kemasan minuman, sehingga diluncurkannya bus tersebut dalam rangka untuk menarik minat masyarakat agar beralih pada angkutan umum. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif, yang dimaksudkan untuk dapat mengetahui secara faktual dan rinci mengenai fakta-fakta hubungan antara fenomena yang sedang diamati. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk memperkuat data. penelitian ini dilakukan di Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Terminal Purabaya, dan di dalam bus berbayar sampah di kota Surabaya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa efektivitas pelayanan transportasi umum berbayar sampah dalam rangka mendukung minat masyarakat untuk beralih pada transportasi umum di kota Surabaya telah berjalan dengan baik dan lancar. Namun terdapat satu indikator efektivitas pelayanan yang belum terpenuhi, yaitu indikator ketepatan waktu. Belum dapat terpenuhinya indikator tersebut dapat mempengaruhi minat efektivitas dan minat masyarakat dalam menggunakan pelayanan angkutan umum tersebut.