HUBUNGAN BEBAN KERJA FISIK, MENTAL DAN PERUBAHAN FISIOLOGIS DENGAN KELELAHAN PADA PEKERJA BURUH ANGKUT DI PT SEMEN BOSOWA BANYUWANGI
Main Author: | APIK MILA SARI, 101511535016 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/89325/1/PSDKU.FKM.20-19%20Sar%20h%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/89325/2/PSDKU.FKM.20-19%20Sar%20h%20daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/89325/3/PSDKU.FKM.20-19%20Sar%20h%20daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/89325/4/PSDKU.FKM.20-19%20Sar%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/89325/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Kelelahan merupakan suatu mekanisme perlindungan agar tubuh terhindar dari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadi pemulihan setelah istirahat. Biasanya kelelahan umum ditandai dengan perasaan tidak ada keinginan untuk melakukan aktivits fisik atau mental, merasa berat, mengantuk, lelah merasa aktivitas terganggu dan terhambat. Kelelahan disebabkan oleh karena pekerjaan monoton, intensitas dan lama kerja fisik, keadaan lingkungan, dan keadaan kesehatan serta status gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan beban kerja fisik, mental dan perubahan fisiologis pada pekerja buruh angkut di PT Semen Bosowa Banyuwangi. penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bersifat observasional dengan rancangan cross sectional. Responden penelitian adalah semua pekerja buruh angkut di PT Semen Bosowa Banyuwangi yang berjumlah 30 orang. Variabel yang diteliti adalah beban kerja Fisik, Mental dan perubahan fisiologis dengan tingkat kelelahan. Analisis hubungan kelelahan dengan beban kerja dan perubahan fisiologis dilakukan secara deskriptif dengan mengunakan crosstabs. Untuk mengetahui kuat hubungan antar variabel digunakan uji contingency coefficient (c). Hasil penelitian menunjukan sebanyak 65% pekerja PT Semen Bosowa Banyuwangi mengalami tingkat kelelahan tinggi. Hasil analisis uji kuat hubungan contingency coefficient (c) juga menunjukan bahwa Terdapat hubungan yang kuat antara beban kerja fisik dengan kelelahan dengan nilai (c)=0,089, terdapat hubungan yang kuat antara beban kerja mental dengan kelelahan dengan nilai (c)=0,425 dan terdapat hubungan yang kuat antara perubahan fisiologis dengan kelelahan dengan nilai (c)=0,251. Berdasarkan hasil penelitian diatas, disarankan pekerja diberikan waktu istiarahat dan menyediakan tempat istirahat khusus yang tidak panas agar pekerja tidak cepat mengalami kelelahan, untuk mengurangi beban mental maka perlu menjaga hubungan yang harmonis baik dengan atasan atau sesama pekerja buruh, selain itu perlunya pemeriksaan awal untuk tenaga kerja baru dan pemeriksaan kesehatan untuk memantau pengaruh kelelahan terhadap kesehatan pekerja.