HUBUNGAN FAKTOR TRAUMA MASA LALU DENGAN STATUS MENTAL BERESIKO GANGGUAN PSIKOSIS PADA REMAJA AKHIR DI DKI JAKARTA
Main Author: | CHARISMA DIAN USWATUN HASANAH, 111511133217 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/89089/1/Psi.%20188-19%20Has%20h%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/89089/2/Psi.%20188-19%20Has%20h%20daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/89089/3/Psi.%20188-19%20Has%20h%20daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/89089/4/Psi.%20188-19%20Has%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/89089/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara faktor trauma pada masa lalu dengan status mental beresiko gangguan psikosis pada remaja akhir di DKI Jakarta. Status mental beresiko gangguan psikosis merupakan gejala awal yang muncul pada gangguan psikosis. Faktor trauma masa lalu adalah hal-hal yang dapat memunculkan pengalaman traumatis pada masa kanak-kanak. Faktor pada penelitian ini adalah pengabaian dan disfungsi dalam keluarga (family dysfunction). Subjek pada penelitian ini merupakan remaja akhir yang berusia 17-24 tahun. Penelitian ini dilakukan kepada 183 subjek, yang terdiri dari 91 remaja laki-laki dan 92 remaja perempuan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur faktor trauma pada masa lalu adalah kuisioner faktor trauma pada masa lalu yang dikembangkan oleh Ambarini (2019). Untuk alat ukur yang mengukur status mental beresiko gangguan psikosis adalah skala identifikasi status mental beresiko gangguan psikosis yang dikembangkan oleh Ambarini (2019). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan analisis uji korelasi spearman‟s rho. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor trauma masa lalu dengan status mental beresiko gangguan psikosis. Hubungan ini memiliki kekuatan arah positif yang artinya apabila seseorang memiliki nilai faktor trauma pada masa lalu yang tinggi maka resiko memiliki status mental beresiko juga akan tinggi.