DETEKSI GEN PENYANDI BIOSURFAKTAN PADA Bacillus sp. 3KP SERTA KARAKTERISASI PRODUK YANG DIHASILKAN

Main Author: Helga Lusiana, 081514153017
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/89037/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/89037/2/daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/89037/3/daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/89037/4/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/89037/
Daftar Isi:
  • Biosurfaktan merupakan senyawa ampifiatik (mempunyai bagian hidrofilik dan hidrofobik) secara bersamaan yang diproduksi sebagai hasil metabolit sekunder oleh mikroorganisme pada permukaan sel dan dapat dieksresikan ke lingkungan sel dalam medium pertumbuhan. Biosurfaktan memiliki kemampuan untuk menurunkan tegangan permukaan dan mengemulsi hidrokarbon (emulsifier). Bakteri Bacillus sp. 3KP diketahui mampu membentuk biosurfaktan pada penelitian terdahulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gen yang dapat menyandi biosurfaktan, menentukan jenis, dan mengkarakterisasi biosurfaktan yang dihasilkan oleh Bacillus sp. 3KP. Penentuan gen yang menyandi biosurfaktan dilakukan analisis PCR dengan mengamplifikasi gen sfp (penyandi surfaktin) dan gen rhl (penyandi rhamnolipid). Produksi biosurfaktan bakteri Bacillus sp. 3KP dilakukan dengan tiga perlakuan yang berbeda yaitu molase 3%, gliserol 3%, dan kombinasi keduanya. Ekstrak kasar yang dihasilkan kemudian dikarakterisasi dengan menentukan nilai aktifitas emulsifikasi (AE), tegangan permukaan (TP), critical micelle concentration (CMC), critical micelle dilution (CMD) serta stabilitas biosurfaktan terhadap pH dan suhu. Penentuan jenis biosurfaktan dilakukan dengan analisis TLC dan HPLC. Hasil penelitian menunjukkan bakteri Bacillus sp. 3KP memiliki gen sfp dan gen rhlB. Ekstrak kasar yang diproduksi pada substrat molase memiliki nilai CMC 4,0 g/L, mengemulsi kerosin 79,18% dan sebesar solar 28,45%, pada substrat gliserol berat kering terlalu kecil sehingga tidak dapat dilakukan penentuan nilai CMC, dan pada substrat kombinasi molase + gliserol CMC 7,0 g/L, mengemulsi kerosin 88,27% dan solar sebesar 14,24%. Penentuan jenis biosurfaktan dengan HPLC menunjukkan hasil biosurfaktan Bacillus sp. 3KP memiliki kesamaan dengan peak dengan standart surfaktin.