ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI HIDROKARBONOKLASTIK Indigenous LUMPUR MINYAK BALONGAN

Main Author: Lisa Marjayandari, 081624153014
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/89032/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/89032/2/daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/89032/3/daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/89032/4/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/89032/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: jumlah isolat bakteri hidrokarbonoklastik indigenous lumpur minyak Balongan; respon pertumbuhan isolat bakteri pada medium yang mengandung substrat hidrokarbon ditinjau dari nilai TPC (Total Plate Count) (CFU/mL) bakteri; persentase senyawa hidrokarbon yang didegradasi oleh isolat terpilih pada akhir masa inkubasi; nama isolat bakteri hidrokarbonoklastik indigenous oil sludge Balongan yang memiliki nilai persentase degradasi tertinggi; dan kehadiran gen penyandi enzim pendegradasi hirokarbon (alkana monooksigenase & naftalen dioksigenase) pada isolat terpilih. Isolasi bakteri indigenous dilakukan pada kultur cair Air Mineral Sintesis (ASM) yang mengandung n-heksana, naftalena, fenantrena dan solar dengan konsentrasi 1% dan diinkubasi selama 3 hari. Uji respon pertumbuhan isolat bakteri dilakukan dengan menumbuhkan isolat pada kultur cair ASM + mengandung n-heksana, naftalena, fenantrena dan solar masing-masing sebesar 1% dan diinkubasi selama 7 hari. Penambahan indikator pewarna 2,6-diclorophenol indophenol pada kultur cair Bushnell Haas yang berisi isolat bakteri dan senyawa hidrokarbon uji 1% bertujuan untuk uji kemampuan degradasi hidrokarbon. Diamati perubahan warna yang terjadi setiap hari selama masa inkubasi 7 hari. Perhitungan persentase degradasi menggunakan rumus % biodegradasi dilakukan pada hari ke 7. Isolat 7 mampu tumbuh pada semua media kultur hidrokarbon, isolat 6 mampu tumbuh pada media kultur n-heksana, fenantrena dan solar, isolat 4 pada media kultur hidrokarbon naftalena dan solar. Isolat 7 memiliki nilai degradasi sebesar 31%, 63%, 16% dan 45% pada hidrokarbon n-heksana, solar, naftalena dan fenantrena; isolat 6 adalah sebesar 37%, 20%, 10% dan 43% pada hidrokarbon n-heksana, solar, naftalena dan fenantrena; isolat 4 32%, 15%, 28% dan 37% pada hidrokarbon n-heksana, solar, naftalena dan fenantrena. Nama isolat bakteri hidrokarbonoklastik indigenous oil sludge Balongan yang terpilih berdasarkan analisis 16S rDNA adalah Pseudomonas sp. 7, Bacillus sp. 6 dan Bacillus sp. 4. Hasil identifikasi dengan BLAST menunjukkan gen penyandi alkM dan ndo tidak terdeteksi.