SEBARAN KASUS DIFTERI BERDASARKAN FAKTOR RISIKO DIFTERI DI KOTA SURABAYA TAHUN 2015-2018
Main Author: | DELLA SAFERA PRADANTI, 101511133119 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/88994/1/6%20ABSTRACT%20.pdf http://repository.unair.ac.id/88994/2/8%20DAFTAR%20ISI%20.pdf http://repository.unair.ac.id/88994/3/20%20DAFTAR%20PUSTAKA%20.pdf http://repository.unair.ac.id/88994/4/FKM.215-19%20Pra%20s.pdf http://repository.unair.ac.id/88994/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Penemuan kasus difteri di Kota Surabaya sejak tahun 2015 hingga tahun 2018 mengalami peningkatan setiap tahunnya. Peningkatan dan penyebaran kasus difteri yang terjadi di Kota Surabaya dapat diakibatkan oleh banyak faktor. Tujuan penelitian ini adalah menyajikan informasi secara spasial berupa sebaran kasus difteri berdasarkan faktor risiko yaitu kepadatan penduduk, cakupan imunisasi DPT3, persentase penduduk miskin, kelengkapan dan ketepatan laporan surveilans, serta cakupan ORI difteri di Kota Surabaya tahun 2015-2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan studi time series dan menggunakan pendekatan analisis spasial. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder yang kemudian data tersebut diolah menggunakan aplikasi Quantum GIS (QGIS) dan dilakukan analisis data dengan melihat pola sebaran dari peta yang dihasilkan. Hasil penelitian ini menunjukkan sebaran faktor risiko difteri menurut kecamatan dan puskesmas per tahun di Kota Surabaya pada tahun 2015-2018 yang menunjukkan sebaran kasus difteri berdasarkan faktor risiko difteri menunjukkan sebaran kasus difteri cenderung sesuai dengan sebaran cakupan imunisasi DPT3 dan cakupan ORI difteri. Sebaran kasus difteri cenderung menunjukkan kondisi yang berlawanan pada sebaran kapadatan penduduk dan penduduk miskin. Kesimpulan yang diperoleh berdasarkan analisis tersebut diperoleh bahwa kejadian difteri telah menyebar hampir pada seluruh wilayah puskesmas yang ada di Kota Surabaya pada tahun 2015-2018. Sebaran kejadian difteri yang terjadi pada wilayah puskesmas yang berdekatan memungkinkan risiko penularan untuk kejadian difteri di wilayah tersebut menjadi lebih besar. Oleh karena itu perlu meningkatkan program pengendalian difteri melalui kewaspadaan dini serta program pemantauan wilayah setempat agar kejadian difteri di wilayah yang berdekatan tidak berkembang.