ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UNSAFE ACTION PADA PEKERJA PENGELASAN DIVISI KAPAL PERANG PT PAL INDONESIA (PERSERO)
Main Author: | WANDA WIDYA WISESA, 101511133169 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/88783/1/6%20ABSTRACT%20.pdf http://repository.unair.ac.id/88783/2/8%20DAFTAR%20ISI%20.pdf http://repository.unair.ac.id/88783/3/20%20DAFTAR%20PUSTAKA%20.pdf http://repository.unair.ac.id/88783/4/FKM.199-19%20Wis%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/88783/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Unsafe action merupakan tindakan seseorang yang menyimpang dari aturan atau/ dan prosedur yang ada sehingga dapat menimbulkan bahaya bagi dirinya sendiri dan orang lain. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa 85-88% kecelakaan disebabkan oleh unsafe action, sehingga upaya preventif perlu dilakukan untuk mengurangi angka kecelakaan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan unsafe action pada pekerja pengelasan divisi kapal perang PT PAL Indonesia (Persero). Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan rancang bangun cross sectional. Sampel diambil dari total populasi pekerja pengelasan sebanyak 51 responden. Variabel dalam penelitian ini adalah lack of control (pelatihan K3, pengawasan, kebijakan K3, penyediaan APD, SOP dan kepatuhan pada standar), personal factors (pengetahuan) dan unsafe action. Data diperoleh dari penyebaran kuesioner dan observasi. Analisis data menggunakan uji statistik spearman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas pekerja pengelasan melakukan unsafe action rendah. Jenis unsafe action yang mayoritas dilakukan pekerja adalah tidak menggunakan APD dengan lengkap. Pelatihan K3 memiliki hubungan yang kuat dengan pengetahuan. Pengawasan, SOP dan kepatuhan pada standar memiliki hubungan yang sedang dengan pengetahuan. Pengetahuan memiliki hubungan yang sedang dengan unsafe action. Saran yang bisa diberikan antara lain melaksanakan pelatihan K3 secara teratur terutama terkait manfaat dan pentingnya penggunaan APD serta sikap dan cara kerja yang ergonomis, meningkatkan pengawasan di tempat kerja terutama terkait kepatuhan dalam penggunaan APD, sosialisasi kebijakan K3 kepada pekerja, memberikan pengakuan dan penghargaan pada pekerja yang berperilaku aman.