BIOKONVERSI LIMBAH KULIT SINGKONG (Manihot esculenta) MENJADI BIOETANOL OLEH VARIASI KAPANG DAN ISOLAT KHAMIR DARI MINUMAN BREM SUMBAWA MENGGUNAKAN METODE SHF DAN SSF
Main Author: | MOCHAMAD KHOIRUL ANAM, '081511433070 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/88725/1/MPB.73-19%20Ana%20b%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/88725/2/MPB.73-19%20Ana%20b%20daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/88725/3/MPB.73-19%20Ana%20b%20daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/88725/4/MPB.73-19%20Ana%20b.pdf http://repository.unair.ac.id/88725/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis metode fermentasi, variasi kapang, serta kombinasi jenis metode fermentasi dan variasi kapang hidrolisis terhadap produksi bioetanol. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental menggunakan rancangan acak faktorial 2 x 4. Faktor pertama adalah metode yang terdiri atas dua jenis metode yaitu SHF dan SSF. Faktor kedua yaitu variasi kapang yang terdiri dari empat variasi yaitu A.niger (A), T.viride (T), kombinasi A.niger dan T.viride (AT), dan kontrol. Pengukuran kadar gula pereduksi menggunakan metode Nelson Somogyi dan dianalisis secara deskriptif. Pengukuran kadar etanol menggunakan piknometer yang kemudian hasilnya dikonversi menggunakan tabel spg (spesific gravity) dan dianalisis secara statistik menggunakan uji Brown-Forsythe kemudian dilanjut uji Games-Howell. Uji statistik menunjukkan bahwa pada perlakuan jenis metode fermentasi tidak terdapat beda signifikan antar perlakuan. Kemudian, pada perlakuan variasi kapang menunjukkan ada pengaruh antar perlakuan dengan perolehan kadar etanol tertinggi sebesar 1,63% pada perlakuan campuran A. niger dan T.viride (ATX), dan yang terakhir pada perlakuan kombinasi antara jenis metode fermentasi dan variasi kapang berpengaruh terhadap kadar etanol. Pada perlakuan metode fermentasi SSF dengan menggunakan kombinasi kapang Trichoderma viride dan Aspergillus niger (SSFATX) menghasilkan kadar etanol dengan nilai paling maksimal, yaitu sebesar 1,85 %.