PENGARUH KOMBINASI KONSENTRASI ZAT PENGATUR TUMBUH INDOLE BUTYRIC ACID (IBA) DAN KINETIN TERHADAP INDUKSI KALUS DAN PROFIL METABOLIT SEKUNDER KULTUR KALUS DAUN TAPAK LIMAN (Elephantopus scaber L.)
Main Author: | DIAH AYU WULANDARI, '081511433013 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/88721/1/MPB.33-19%20Wul%20p%20abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/88721/2/MPB.33-19%20Wul%20p%20daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/88721/3/MPB.33-19%20Wul%20p%20daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/88721/4/MPB.33-19%20Wul%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/88721/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IBA dan Kinetin terhadap waktu induksi, persentase, berat basah dan berat kering, morfologi, dan profil metabolit sekunder kalus Elephantopus scaber L.. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 10 perlakuan kombinasi konsentrasi (I0,0K0,0, I0,5 K0,5, I0,5K1,0, I0,5K1,5, I1,5K0,5, I1,5K1,0, I1,5K1,5, I2,0K0,5, I2,0K1,0, I2,0K2,5) dan setiap perlakuan diulang 3 kali. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media MS dan ditambahkan kombinasi konsentrasi zat pengatur tumbuh IBA dan Kinetin. Setelah diperoleh kalus, kemudian dilanjutkan dengan analisis kandungan senyawa metabolit sekunder pada kalus dan daun Elephantopus scaber L. menggunakan metode skrining fitokimia. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif meliputi morfologi kalus dan hasil analisis kandungan metabolit sekunder dari kalus dan daun Elephantopus scaber L., sedangakan data kuantitatif meliputi waktu induksi, persentase, berat basah dan berat kering dianalisis secara statistik. Data waktu induksi dianalisis secara statistik menggunakan uji Mann-Whitney dengan nilai signifikasi (α=0,05) begitu pula dengan data berat basah, sedangkan berat kering di analisis menggunakan uji t independen dengan nilai signifikasi (α=0,05). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada perlakuan I2,0K1,0 dan I2,0K2,5 mampu menginduksi kalus lebih cepat dari perlakuan yang lain dengan rerata waktu induksi 5,33 ± 0,577 hari setelah tanam. Perlakuan I2,0K2,5 menghasilkan rerata berat basah dan berat kering kalus paling tinggi yaitu 0,7016 g dan 0,0776 g. Morfologi kalus paling baik dihasilkan oleh kalus dengan pemberian kombinasi konsentrasi I2,0K2,5 yangmenghasilkan kalus berwarna hijau muda dan bertekstur kompak. Hasil analisis metabolit sekunder pada kalus dan daun tapak liman yaitu mengandung flavonoid, alkaloid, terpenoid, dan saponin.