Daftar Isi:
  • Ginseng Jawa (Talinum paniculatum Gaertn.) adalah salah satu tanaman obat, dan bagian yang sering digunakan sebagai obat adalah akarnya. Di alam, pertumbuhan akar ginseng Jawa sangat lambat karena membutuhkan waktu sekitar 2-3 tahun untuk menghasilkan 100 g akar pertanaman, sehingga teknik kultur jaringan dapat menjadi alternatif untuk mempercepat pertumbuhan akar tanaman ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi fosfat (KH2PO4) terhadap biomassa dan kadar saponin akar adventif ginseng Jawa. Eksplan daun T. paniculatum ditanam pada media MS pada dengan zat pengatur tumbuh IBA 2 mg/L dan 9 perlakuan fosfat berbagai konsentrasi (170; 212,5; 255; 297,5; 340; 382,5; 425; 467,5; 510 mg/L). Kultur dipelihara selama 6 minggu dalam suhu ruang dan keadaan gelap. Parameter yang diamati adalah biomassa akar, waktu pertumbuhan akar pertama kali, jumlah akar, panjang akar adventif dan kadar saponin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi fosfat berpengaruh signifikan terhadap jumlah akar adventif, panjang akar, berat segar dan berat kering akar adventif dari eksplan daun ginseng Jawa. Rata-rata berat segar tertinggi adalah 37,47 mg dan berat kering 5,53 mg pada penambahan 2 kali konsentrasi fosfat (konsentrasi KH2PO4 340 mg/L). Saponin yang paling tinggi dihasilkan pada penambahan fosfat konsentrasi 255 mg/L dengan nilai 0,5027 cm2.