ANALISIS WACANA TENTANG KONSTRUKSI IDENTITAS KEAGAMAAN DALAM FORUM DISKUSI ONLINE DI KALANGAN ORGANISASI MAHASISWA EKSTRA KAMPUS (OMEK) BERIDEOLOGI ISLAM
Main Author: | Inge Tiara Pangesti, 071511633033 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/88474/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/88474/2/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/88474/3/DAFTR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/88474/4/FIS%20IIP%2066%2019%20Pan%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/88474/5/JURNAL_INGE%20TIARA%20PANGESTI_071511633033.pdf http://repository.unair.ac.id/88474/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Keterbukaan dasar negara mempermudah banyak ideologi baru masuk ke nusantara, termasuk dengan ideologi-ideologi keagamaan. Mereka yang berkepentingan berekspansi dengan membentuk jaringan-jaringan di masyarakat, menyuntikkan wacana-wacana atas nama agama agar tercipta identitas baru sesuai yang dikehendakinya. Seperti para fundamentalis agama yang banyak memanfaatkan sensitifitas masyarakat terhadap isu-isu keagamaan untuk menjaring partisan-partisan ideologis baru. Arus informasi dalam dunia maya melancarkan segala aktivitas tersebut. Kepentingan ini menargetkan mahasiswa sebagai bagian dari penduduk terbesar dunia maya. Dengan masuk ke dalam organisasi-organisasi kemahasiswaan ekstra kampus melalui sarana online seperti website, forum-forum diskusi dan platform media sosial lainnya agar setiap gerakan bawah tanah mereka tidak mudah terdeteksi secara fisik. Kendati demikian, tidak dapat begitu saja menggeneralisir konten maya yang dimiliki setiap OMEK sebagai negatif atau positif. Pasalnya sebagian besar dari OMEK di negara ini bahkan telah berdiri seiring dengan tumbuhnya NKRI. Begitu halnya dengan forum diskusi online culture school yang dimiliki Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Pendekatan kualitatif dilakukan untuk mengkaji bagaimana dan untuk kepentingan apa sebenarnya forum ini mengkonstruksi identitas keagamaan kader-kadernya melalui berbagai informasi dan pengetahuan yang sengaja dibagikan dalam teks-teks multimodal. Dengan bantuan pisau konstruksi identitas Bethan Benwell dan Elizabeth Stokoe, serta metode kritis Norman Fairclough dalam analisis diskursusnya, studi ini pada akhirnya mengungkap bahwa forum online culture school berkepentingan untuk mengkonstruksikan ideologi islam moderat sebagai wacana tandingan dari wacana-wacana yang dibagikan para fundamentalis. Identitas keagamaan yang toleran dan tetap bercirikan revolusioner terungkap dari wacana keberagaman dan pergerakan yang dibangun melalui alur serupa knowledge sharing. Studi ini pun menghasilkan tiga tipe pemetaan anggota forum, diantaranya (1) man of desire, (2) unparticipatory ideologist, dan (3) participatory ideologist yang dibagi lagi kedalam dua sub tipe yakni supporter of desire dan disclaimer of desire.