ANALISIS KANDUNGAN Pb, Cd, dan Zn PADA KERANG BULU (Anadara pilula) DI MUARA SUNGAI KALANGANYAR, KABUPATEN SIDOARJO DAN DI PANTAI PRIGI, KABUPATEN TRENGGALEK
| Main Author: | RIDWAN DWIHARTANTO, 081511133031 |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | ind |
| Terbitan: |
, 2019
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/88438/1/8.%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/88438/2/10.%20DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/88438/3/19.%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/88438/4/ST.TL%2039-19%20Dwi%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/88438/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam berat Pb, Cd, dan Zn pada daging kerang bulu (Anadara pilula), ada beda kandungan logam berat pada daging kerang bulu (Anadara pilula) di muara sungai Kalanganyar, Kabupaten Sidoarjo dan pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek, dan kelayakan konsumsi daging kerang bulu (Anadara pilula). Pengukuran kandungan logam berat Pb, Cd dan Zn menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS). Kandungan logam berat Pb, Cd dan Zn pada daging kerang bulu (Anadara pilula) di muara sungai Kalanganyar, Kabupaten Sidoarjo secara berurutan sebesar 2,76 mg/kg; 1,86 mg/kg; dan 8,72 mg/kg. Kandungan logam berat Pb, Cd dan Zn pada daging kerang bulu (Anadara pilula) di pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek secara sebesar adalah 0,21 mg/kg; 0,23 mg/kg; dan 1,80 mg/kg. Hasil analisis statistik uji beda menggunakan SPSS menunjukkan bahwa ada beda kandungan logam berat Pb, Cd dan Zn pada daging kerang bulu (Anadara pilula) di muara sungai Kalanganyar, Kabupaten Sidoarjo dan pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek. Daging kerang Bulu (Anadara pilula) berdasarkan kandungan logam berat Pb, Cd, dan Zn di muara sungai Kalanganyar, Kabupaten Sidoarjo dinyatakan tidak layak konsumsi, sedangkan daging kerang bulu (Anadara pilula) berdasarkan kandungan logam berat Pb, Cd, dan Zn di pantai Prigi, Kabupaten Trenggalek dinyatakan layak untuk dikonsumsi berdasarkan standar Provisional Tolerable Weekly Intake (PTWI).