Daftar Isi:
  • Gigi manusia memiliki karakteristik khusus yang menjadi dasar identifikasi antar kelompok populasi. Karakteristik yang menjadi perhatian penelitian ini adalah winging, shoveling, dan double shovel yang terdapat pada incisor. Penelitian ini menggunakan kelompok populasi Mongoloid Tionghoa yang secara dental geografis masuk dalam kelompok populasi Sino-Amerika yang mendatangi pulau Jawa sejak zaman Majapahit hingga sekarang dan Deuteromalayid Jawa yang secara dental geografis masuk dalam kelompok populasi Sunda-Pasifik merupakan penduduk asli di Surabaya. Cetakan gigi kedua kelompok populasi kemudian dilakukan skoring dengan Arizona States University Dental Assesment System (ASUDAS) sebagai metode pengumpulan data penelitian. Penelitian ini mencari tahu bagaimana distribusi frekuensi kemunculan karakteristik gigi, kemudian dilakukan uji chi-square untuk mencari tahu perbedaan signifikan pada kedua kelompok sampel yang telah hidup berdampingan sejak lama. Jumlah keseluruhan sampel adalah 150 dengan 74 sampel kelompok populasi Mongoloid Tionghoa dan 76 sampel kelompok populasi Deuteromalayid Jawa. Cetakan gigi ini diperoleh dari Laboratorium Antropologi Ragawi Fakultas Kedokteraan Universitas Airlangga koleksi Myrtati Dyah Artaria. Skoring winging, shoveling, dan double shovel pada delapan gigi incisor atas dan bawah dari kedua kelompok sampel menghasilkan 13 hasil uji. Hasil analisis dari 13 uji signifikansi ditemukan hanya 3 hasil uji yang memiliki perbedaan yang signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelompok sampel tidak banyak memiliki perbedaan dalam karakteristik winging, shoveling, dan double shovel.