EVALUASI EFEKTIVITAS PELAYANAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI PUSKESMAS PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI KABUPATEN BANYUWANGI
Main Author: | ENDANG SRI LESTARI, 101714353005 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/88226/1/TKL.%2002-19%20Les%20e%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/88226/2/TKL.%2002-19%20Les%20e%20DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/88226/3/TKL.%2002-19%20Les%20e%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/88226/4/TKL.%2002-19%20Les%20e.pdf http://repository.unair.ac.id/88226/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular kronis dan 10 besar penyebab kematian di Indonesia. Kabupaten Banyuwangi termasuk 3 besar kasus TB di Jawa Timur dan meningkat 6,84% dari tahun 2016-2017. Pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas pada pasien TB paru merupakan upaya promotif dan preventif melalui konseling, inspeksi dan intervensi kesehatan lingkungan dalam penanggulangan Tuberkulosis. Tujuan: mengevaluasi efektivitas pelayanan kesehatan lingkungan pada pasien TB paru di Puskesmas Klatak, Mojopanggung, Sobo, Kabat, Gitik dan Songgon di Kabupaten Banyuwangi. Metode penelitian adalah observasional deskriptif, desain cross-ssectional. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Juni 2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa input berupa kebijakan, sumber daya manusia, sarana prasarana dan pedoman pada 5 Puskesmas termasuk kategori “baik”. Input Puskesmas Songgon termasuk kategori kurang, karena kurangya kualifikasi pelaksana, sanitarian kit dan dana. Proses konseling, inspeksi dan intervensi kesehatan lingkungan termasuk kategori baik. Output konseling, inspeksi dan intervensi kesehatan lingkungan termasuk kategori kurang karena kurangya komitmen pelaksana, koordinasi lintas program, dan beban kegiatan luar gedung kesehatan lingkungan. Efektivitas dan aggegrat efektivitas program pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas Klatak 77% dan 30,8%. Puskesmas Mojopanggung, Puskesmas Sobo dan Puskesmas Kabat masing-masing 78,8% dan 31,5%. Puskesmas Gitik 64,2% dan 25,7%. Puskesmas Songgon 49,5% dan 19,8%. Pengetahuan responden meningkat 29,5 poin dan perilaku hidup sehat meningkat 42,16%. Kesimpulan: program pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas Klatak, Mojopanggung, Sobo, Kabat dan Gitik pada pasien TB paru di Kabupaten Banyuwangi efektif dalam penanggulangan TB, sedangkan di Puskesmas Songgon tidak efektif. Kebijakan, sumber daya manusia, sarana prasarana, perencanaan, komitmen pelaksana dan koordinasi lintas program mempengaruhi efektivitas program pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas pada pasien TB paru.