Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Infeksi saluran napas bawah termasuk pneumonia merupakan penyakit tersering dialami oleh penderita HIV/AIDS. Bakteri, jamur dan virus merupakan patogen penyebab pneumonia yang sering dijumpai dan membutuhkan tatalaksana yang berbeda. Biomarker infeksi seperti prokalsitonin dapat membantu klinisi dalam menentukan jenis patogen infeksi dengan cepat. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan kadar prokalsitonin pneumonia bakterial dan non bakterial pada pasien HIV/AIDS Metode: Rancangan penelitian dengan analitik cross sectional. Penelitian dilakukan di ruang UPIPI RSUD dr. Soetomo secara consecutive sampling. Sampel adalah pasien HIV yang dirawat inap yang didiagnosis pneumonia yang memenuhi kriteria inklusi. Hasil: Dari 20 subyek yang diteliti didapatkan kelompok pneumonia bakterial 8 sampel, non bakterial 6 sampel dan campuran 6 sampel. Analisis perbedaan kadar prokalsitonin didapatkan mean dan median kelompok bakterial lebih tinggi dari kelompok non bakterial (12,35ng/mL dan 2,76 ng/mL vs 1,45 ng/mL dan 1,35 ng/mL), tetapi perbedaannya tidak bermakna (p=0,302). Prokalsitonin juga tidak memiliki hubungan dengan jumlah leukosit, neutrofil dan CD4. Kesimpulan: Terdapat perbedaan yang tidak bermakna kadar prokalsitonin pada pneumonia bakterial dan non bakterial pada pasien HIV/AIDS.