ANALISIS GENEALOGI DAN MEAN MATRIMONIAL RADIUS(STUDI PADA MASYARAKAT BERAMBUT GIMBAL DI DESA DIENG WETAN KECAMATAN KEJAJAR KABUPATEN WONOSOBO)
Main Author: | AISHA MUTIA RAHMA, 071511733072 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/87895/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/87895/2/DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/87895/3/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/87895/4/FIS%20ANT%2034%2019%20Rah%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/87895/5/JURNAL%20-%20AISHA%20MUTIA%20RAHMA%20-%20071511733072.pdf http://repository.unair.ac.id/87895/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Rambut gimbal adalah satu salah satu icon khas Dataran Tinggi Dieng karena muncul pada masyarakat Dieng secara natural dan acak. Terdapat kepercayaan tentang penyebab rambut gimbal yang di percaya oleh masyarakat hingga kepercayaan tentang bagaimana menghilangkan rambut gimbal tersebut. Keunikan tersebut menjadi latar belakang penelitian ini, sehingga dilakukan analisis genealogi dan Mean Matrimonial Radius (MMR) untuk mendapatkan jawaban apakah rambut gimbal termasuk bentuk ekspresi gen yang diturunkan atau tidak. Dilakukan penghitungan rata-rata lingkaran perkawinan (MMR) dan penelusuran garis keturunan pada tiga generasi dimulai dari sampel kepada sejumlah 35 orang sampel. Penghitungan MMR akan menunjukkan jarak rata-rata pemilihan jodoh sehingga menunjukkan apakah suatu populasi cenderung melakukan endogami atau eksogami. Dilakukan juga analisis genealogi untuk mencari jumlah kerabat sampel yang mengalami rambut gimbal dan melihat kecenderungan kemunculan rambut gimbal pada setiap genogram. Data yang didapat kemudian dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Dari data MMR diketahui bahwa penduduk Desa Dieng Wetan cenderung memilih pasangan dari desa yang sama. Dengan kata lain, data MMR mengindikasikan adanya praktik endogami lokal. Endogami lokal ini dapat terjadi karena Desa Dieng Wetan terletak di dataran tinggi dan sebagian besar masyarakat bekerja sebagai petani sehingga kebutuhan sudah tercukupi. Sedangkan hasil analisis genealogi menunjukkan bahwa 57.1% dari ego memiliki hubungan kerabat. Maka, dalam satu wilayah masih terdapat banyak sampel yang masih memiliki hubungan keluarga. Dengan lingkaran perkawinan yang sempit dan banyaknya kerabat yang masih tinggal dalam satu daerah dapat memungkinkan munculnya pernikahan antar kerabat jauh. Selain itu, faktor lingkungan juga berperan dalam variasi bentuk rambut gimbal dan hilangnya rambut gimbal setelah diadakan ruwatan. Dengan kata lain, faktor lingkungan juga turut memberikan peran terhadap timbulnya rambut gimbal di Desa Dieng Wetan.