Daftar Isi:
  • Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan Hindu-Buddha yang pernah berjaya di Indonesia bahkan Asia Tenggara. Pada akhir abad 15 kerajaan ini mengalami keruntuhannya. Menurut Babad Tanah Jawi dan Serat Kanda ketika kerajaan Majapahit diserang oleh prajurit Demak, Raja Brawijaya dan beberapa pengikutnya mengungsi ke Jawa bagian timur hingga Bali. Mereka mengungsi dikarenakan ingin mempertahankan budaya dan kepercayaan di masa Majapahit. Salah satu tempat yang dipercayai sebagai tempat pengungsiannya adalah Pegunungan Tengger. Masyarakat Tengger hingga kini mempercayai sebagai keturunan para pengungsi Majapahit. Di samping itu pada tahun 1996 ditemukan adanya rangka manusia di daerah Kedaton, Trowulan, yang diasumsikan berasal dari masa Majapahit akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui similaritas genetik antara masyarakat Tengger dengan temuan rangka Kedaton, Trowulan berdasarkan mtDNA bagian D-loop Hypervariable segment II. Pemeriksaan mtDNA menggunakan 14 sampel epitel mukosa penduduk Tengger Wonokitri dengan teknik PCR (polymerase chain reaction). Proses pemeriksaan PCR dilakukan di laboratorium human genetic ITD UNAIR oleh laboran ITD. Data sekuens yang telah didapat kemudian dianalisis dengan cara dibandingkan dengan rCRS untuk diketahui titik-titik mutasi. Data sekuens masyarakat Tengger yang telah diketahui kemudian dibandingkan dengan data sekuens temuan rangka Kedaton untuk diketahui keterkaitan genetik di antara kedua sampel. Hasil penelitian berdasarkan perbandingan dengan rCRS menghasilkan 30 varian genetik. Di samping itu hasil perbandingan antar sampel masyarakat Tengger menunjukkan adanya hubungan kekerabatan. Hasil perbandingan dengan temuan rangka Kedaton menunjukkan adanya similaritas dengan masyarakat Tengger Wonokitri yaitu tiga sampel masyarakat Tengger similar dengan dua sampel Kedaton.