ANALISIS EFEKTIVITAS PROSES BONGKAR MUAT PETI KEMAS DENGAN METODE LEAN SERVICE DI TERMINAL MIRAH PT PELINDO III REGIONAL JAWA TIMUR
Main Author: | YUSRIZAL ADITYA PRADANA, 041511233050 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/87755/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/87755/2/DAFTAR%20ISI%20.pdf http://repository.unair.ac.id/87755/3/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/87755/4/B%20287-19%20Pra%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/87755/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Demi mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, maka penerapan sistem pada transportasi laut harus merata, efisien, berdaya saing, aman dan berkelanjutan. Pelabuhan, sebagai salah satu unsur penghubung penting antara berbagai moda transportasi yang ada dalam rantai logistik, perlu mendapatkan perhatian khusus karena keefektifan dan keefisienannya akan secara langsung berdampak pada rantai tersebut, dan juga ekonomi regional maupun nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan lean service pada terminal peti kemas dengan mengeliminasi waste yang ada dan memperbaiki kinerja operasional. Karena dengan waktu pelayanan yang cepat, maka operasi perusahaan akan menjadi lebih optimal dan akan meningkatkan produktivitas perusahaan untuk melayani para pelanggan. Pendekatan penelitian ini yaitu kualitatif dengan melakukan observasi dan wawancara disertai juga dengan pembagian kuesioner untuk melakukan pemilihan tools yang ada. Hasil penelitian ini menunjukkan berdasarkan process activity mapping didapatkan total waktu untuk penanganan muat peti kemas yaitu sebesar 962 detik yang terdiri dari 270 detik (28%) kegiatan value added, 219 detik kegiatan nonvalue added (23), dan 473 detik (49%) kegiatan necessary but non value added. Kesimpulan yang didapat berdasarkan analisa diagram fishbone yang dilakukan untuk mencari penyebab rendahnya kinerja bongkar muat perusahaan dapat disimpulkan bahwa masalah utama yang dialami perusahaan saat ini adalah kurangnya operator, Ship crane terbatas dan berusia tua, serta kesalahan dari segi perencanaan yang masih belum sesuai.