STRATEGI PERUSAHAAN LOKAL SEBAGAI PEMIMPIN INDUSTRI DALAM MENYAINGI PERUSAHAAN MULTINASIONAL: NAVER DI KOREA SELATAN
Main Author: | ATIKA WARDAH, 071211232016 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/87748/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/87748/2/Atika%20Wardah%20%28071211232016%29%20-%20Artikel%20Jurnal%20pdf.pdf http://repository.unair.ac.id/87748/3/DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/87748/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/87748/5/FIS%20HI%2085%2019%20War%20s.pdf http://repository.unair.ac.id/87748/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Naver sebagai perusahaan lokal di Korea Selatan berhasil menjadi pemimpin industri portal internet meskipun di negara-negara lain banyak perusahaan lokal tidak mampu bersaing dengan perusahaan multinasional. Dari sepuluh negara yang paling banyak menggunakan mesin pencarian di dunia, Google menunjukkan portal internetnya yang paling banyak dipakai. Namun, hal yang berbeda terjadi di tiga negara yaitu China, Rusia, dan Korea Selatan di mana perusahaan lokal justru mengungguli Google. Di China, Baidu lebih unggul daripada portal internet Google yang diblokir oleh pemerintah, mendapat tantangan keras sejak awal, dan bahkan mengalami serangan siber di tahun 2009. Yandex di Rusia juga mendapat kritik keras dari pemerintah karena dinilai tidak mengikuti aturan main setempat, terutama perihal sensor. Pemerintah dua negara tersebut mengembangkan portal internet sendiri yaitu Jike di China dan Sputnik di Rusia, berbeda dengan di Korea Selatan di mana tidak ada portal internet nasional. Penelitian ini dilakukan untuk melihat keunikan yang terjadi dengan Naver di Korea Selatan karena berbeda dari kasus di dua negara yang disebutkan sebelumnya. Strategi Naver untuk menjadi pemimpin industri portal internet Korea Selatan dalam kompetisi dengan perusahaan multinasional dirumuskan dengan memilih moda masuk spin out yang disertai dengan pengalaman pra-entri dan sumber-sumber daya yang mendukung; memanfaatkan peran pemerintah dan hambatan-hambatan administratif dan geografis; serta mengakomodasi kebutuhan pengguna terkait hambatan-hambatan kultural dan ekonomi.