PENGARUH PIJAT TERHADAP KADAR KORTISOL SALIVA PADA BAYI PREMATUR
Main Author: | Rewina Intan A, 011318116306 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/87662/1/PPDS.IKA.%2026-19%20Asm%20p%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/87662/2/PPDS.IKA.%2026-19%20Asm%20p%20DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/87662/3/PPDS.IKA.%2026-19%20Asm%20p%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/87662/4/PPDS.IKA.%2026-19%20Asm%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/87662/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Stres pada bayi prematur berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas. Bayi prematur sering membutuhkan perawatan khusus dan berisiko mengalami stres karena pemisahan dari ibu, kebisingan sekitar, intensitas pencahayaan, dan prosedur medis. Pijat dipercaya dapat mengurangi stres melalui stimulasi sentuhan. Kortisol adalah salah satu indikator respon stres. Tujuan: Untuk pengaruhpijat terhadap kadar kortisol saliva pada bayi prematur Metode:Penelitian ini menggunakan RandomizedControl Trial Group Pre Test Post Test Design. Terdapat 39 bayi prematur yang dilakukan pijat dan terdapat 20 bayi prematur yang dilakukan terapi standar. Pijat dilakukan tiga kali sehari selama 15 menit. Kortisol saliva diambil setelah 10 hari intervensi. Hasil:Terdapat peningkatan kadar kortisol saliva pada kelompok kontrol 0,05 (0,32) dan penurunan kadar kortisol saliva pada kelompok pijat 0,53 (0,73), didapatkan perbedaan bermakna pada selisih kadar kortisol saliva sebelum dan setelah dilakukan pijat pada kedua kelompok (p=0,001) Kesimpulan:Pijat dapat menurunkan stres apabila dilihat berdasarkan penurunan kadar kortisol saliva.