Daftar Isi:
  • Fenemona kehidupan masyarakat antar etnis di Indonesia menarik untuk dikaji. Indonesia yang memiliki berbagai keanekaragaman dalam suku, agama, ras, dan antar golongan acapkali menyebabkan kerawanan dalam kehidupan bangsa. Dengan keberagaman etnis beberapa kali kerap timbul adanya masalah dalam kehidupan masyarakat. Karena negara ini bukan hanya milik dari satu etnis saja, sehingga diperlukan sikap toleransi dalam berinteraksi dengan masyarakat untuk menjaga lingkungan agar tetap kondusif. Setiap individu memiliki tindakan yang tak serupa ketika berinteraksi dengan umat agama lain. Kalimas Barat sendiri merupakan wilayah dimana masyarakat didalamnya terdiri dari berbagai macam etnis yaitu Jawa, Madura, Bugis, Ambon, dan Tionghoa. Di Kalimas Barat sendiri, keserasian sosial dalam masyarakat dapat terjalin karena adanya kegiatan yang dilakukan masyarakat. Studi ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana bentuk interaksi yang dilakukan oleh masyarakat dan cara mewujudkan keserasian sosial didalamnya. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu interaksionisme simbolik (Herbert Blumer) dan teori multikultural. Informan ditemukan dengan kriteria tertentu lalu dilanjutkan dengan snowball. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa interaksi dalam masyarakat terjalin dengan baik tanpa memandang latar belakang etnis. Adanya peran masyarakat terdahulu dalam terbentuknya toleransi dalam masyarakat Kalimas Barat. Serta, adanya kegiatan dalam masyarakat baik formal (terstruktur) maupun informal (tidak terstruktur) menjadi media untuk mewujudkan keserasian sosial dalam masyarakat.