Daftar Isi:
  • Dalam perkembangan di sektor pariwisata, rumah yang biasanya digunakan sebagai tempat tinggal pribadi kemudian beralihfungsi menjadi tempat tinggal umum dikarenakan adanya orang baru yang masuk di dalamnya. Dengan beralihnya rumah hunian tersebut menimbulkan life story dan pengalaman sosial yang dialami antara keluarga satu dengan keluarga yang lain pun berbeda. Rumah atau sebagian dari rumah yang dialihfungsikan oleh keluarga di kawasan wisata memiliki perbedaan latar belakang tindakan dan tujuan yang ingin dicapai.Hal ini memunculkan asumsi bagaimana fakta sosial yang senyatanya terjadi dan dialami oleh keluarga pemilik rumah inap di dalam kehidupan sehari-hari.Fokus penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana keluarga memaknai tempat tinggal yang sudah termodifikasi oleh perubahan yang terjadi, untuk mengetahui tindakan-tindakan yang dialami oleh keluarga, serta mengetahui bagaimana keluarga merespons situasi baru yang dialaminya. Studi ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang menggunakan teori Fenomenologi dari Alfred Schutz dan menggunakan teori pendukung yakni teori Tindakan Sosial oleh Max Weber. Informan yang diperoleh secara purposive sebanyak tujuh orang sebagai informan subjek dan tiga orang sebagai informan pendukung dengan latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Hasil dari penelitian ini adalah (1) keluarga dengan rumah yang bagus memaknai rumah adalah asset yang memberikan kebutuhan materiil dan non materiilyang kemudian memberikan respon bahwa rumah yang dibangun telah direncanakan untuk kebutuhan penginapan dengan beorientasi tindakan rasionalitas. (2) keluarga dengan rumah yang sedang beorientasi tindakan nilai, tradisional dengan memberikan respon bahwa rumah yang dimilikinya tersebut direnovasi agar dapat memberikan fasilitas yang baik untuk tamu yang datang. (3) keluarga dengan rumah yang biasa beorientasi tindakan afeksi dan nilai yang mana memiliki makna sama dengan keluarga rumah sedang bahwa rumah merupakan kebutuhan utama di dalam keluarga.