STRATEGI PKL DALAM PENGGUNAAN RUANG PUBLIK SEBAGAI TEMPAT BERJUALAN (Studi Kualitatif Mengenai Pedagang Kaki Lima di Jalan Kalijudan - Surabaya)
Main Author: | LATIFAH HIKMAWATI M, 071211433052 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/87325/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/87325/2/DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/87325/3/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/87325/4/Fis%20S%2032%2019%20Lat%20s.pdf http://repository.unair.ac.id/87325/5/JURNAL%20SKRIPSI%20-%20LATIFAH%20HIKMAWATI%20M%20-%20071211433052.pdf http://repository.unair.ac.id/87325/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Sudah menjadi rahasia umum bahwa keberadaan sektor informal (Pedagang Kaki lima) di perkotaan khususnya kota Surabaya, di samping sektor ini tidak menuntut berbagai keahlian dan kemampuan yang lebih. Di satu sisi, pilihan terjun dalam sektor informal sebagai alternatif usaha mandiri yaitu dalam hal ini tanpa adanya campur tangan dari pemerintah. Pilihan menjadi PKL sendiri dianggap sebagai pekerjaan yang lebih menjanjikan disamping karena nilai perputaran ekonomi di perkotaan yang cukup besar dan berhasil menunjukkan eksistensinya dalam petumbuhan dan perkembangan perkotaan. Namun disisi lain, citra PKL di perkotaan sendiri dianggap sebagai permasalahan bagi pemerintah kota, karena keberadaanya menambah tingkat kesemrawutan kota. Teori yang digunakan untuk menganalisis stategi PKL dalam memanfaatkan ruang publik untuk berjualan di jalan kalijudan Surabaya yaitu menggunakan James Scoot. Tipe penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif. Kemudian penelitian dilakukan di jalan Kalijudan Surabaya yaitu untuk mengetahui strategi dalam mempertahankan tempat berdagangnya. Di samping adanya penertiban petugas yang berwenang. Selanjutnya metode pengumpulan data yaitu wawancara mendalam (Indept Interview) dengan informan penelitian dengan teknis Purposive. Hasil penelitian menunjukkan 1. Pedagang kaki lima yang berjualan di jalan kalijudan tidak mempunyai upaya atau strategi khusus untuk dapat berjualan di area jalan kalijudan Surabaya. Upaya yang dilakukan yaitu dengan meminta ijin pendirian bangunan semi permanen kepada pihak RT/RW untuk berdagang, dan mematuhi aturan dari paguyuban yaitu dengan menjaga kebersihan, ketertipan, tidak membuah sampah sembarangan, dan membayar uang iuran setiap harinya guna keamanan. Dalam hal ini paguyuban berperan penting dalam menjadi mediator jika terjadi permaslahan yang diakibatkan adanya PKL di jala Kalijudan. 2. Selain itu alternatif selain berdagang, upaya yang digunakan para PKL ini yaitu dengan mendayagunakan seluruh tenaga dalam keluarga seperti suami dan anak dengan ikut membantu dalam proses berdagang, dan melakukan usaha berjualan kecil kecilan seperti, tambal ban, jualan es sinom, berjualan es cao dan krupuk sprapat. 3. Upaya menekan biaya pengeluaran dari usaha yang dilakuakan seperti berjualan nasi, warung giras dan aneka macam gorengan dengan membeli bahan yang sifatnya lebih murah dengan kualitas baik yaitu dengan cara berlangganan. Disamping itu juga dengan cara tidak membeli masakan atau makan dari luar, artinya membatasi keluarga untuk tidak berlaku boros baik dengan penggunaan listrik, PDAM.