Memimpin Lebih Humanis Melalui Servant Leadership
| Main Author: | Seger Handoyo, NIDN. 0016026602 |
|---|---|
| Format: | Proceeding PeerReviewed Book |
| Bahasa: | eng |
| Terbitan: |
, 2009
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/87307/1/16%20MEMIMPIN%20LEBIH%20HUMANIS%20MELALUI%20SERVANT%20LEADERSHIP.pdf http://repository.unair.ac.id/87307/2/16%20Peer%20Review%20dan%20Validasi_Seger%20Handoyo.pdf http://repository.unair.ac.id/87307/ https://en.ecceconference.com/archive/2018/ |
Daftar Isi:
- Psikolog dan juga ilmuan sosial telah mempelajari dan meneliti kepemimpinan lebih dari tujuh puluh tahun. Penelitian itu sebagian besar menekankan pada dua hal, yaitu (1) bagaimana mempengaruhi orang lain untuk berperilaku tertentu, dan (2) apakah proses mempengaruhi tersebut dapat meningkatkan efektivitas dan produktivitas organisasi. Alimo Metcalve & Nyfield (2002) juga menyatakan secara jelas bahwa Psikolog Industri dan Organisasi mempelajari kepemimpinan untuk meningkatkan efektivitas organisasi. Bagaimanapun, perkembangan saat ini menunjukkan bahwa studi tentang kepemimpinan juga ditujukan pada dua hal lain, yaitu (1) bagaimana memimpin secara etis, dan (2) bagaimana pemimpin dapat menjalin hubungan lebih baik dengan bawahannya. Perhatian terhadap etika setidaknya dipicu oleh skandal besar yang terjadi di perusahaan Enron, Parmalat, Worldcom, dan dua bank Irlandia, yaitu Allied Irish Bank dan National Irish Bank (Knight & O_Leary, 2006). Di Indonesia, juga terjadi perilaku tidak etis pemimpin di Bank Century dan pemimpin-pemimpin pemerintahan propinsi dan kabupaten/kola serta pemimpin-pemimpin organisasi pemerintah lainnya. Sebagian besar mereka telah dan sedang menghadapi proses hukum di pengadilan.