Makna Belis Sebagai Mas Kawin (Studi Kasus Pada Pasangan Suami Istri yang Menikah Dengan Menggunakan Belis dan Tanpa Belis Pada Masyarakat Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur)
Main Author: | THERESIA CHRISTINA NUWA, 071511533008 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/87158/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/87158/2/DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/87158/3/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/87158/4/Fis%20k%2064%2019%20Nuw%20m.pdf http://repository.unair.ac.id/87158/5/JURNAL%20-%20THERESIA%20CHRISTINA%20NUWA%20-%20071511533008.pdf http://repository.unair.ac.id/87158/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Peneltian ini bertujuan mencari makna belis sebagai mas kawin yang diberlakukan oleh masyarakat Flores, khususnya Kabupaten Nagekeo. Pemaknaan ini dilihat baik pada pasangan yang menikah dengan menggunakan belis ataupun tanpa belis. Belis sendiri ialah mas kawin sebagai sebuah bagian dari tradisi upacara pernikahan adat masyarakat Nagekeo, Flores, Nusa Tenggara Timur. Peneliti melihat terjadi pergeseran makna belis dari sebuah tradisi budaya menjadi suatu hal yang dianggap beban dan memberatkan bagi laki-laki sebagai pihak yang memberikan belis. Pergeseran makna ini ditemukan lewat artikel-artikel berita atau media massa berbasis online. Selain itu, belis juga diidentikan dengan „membeli perempuan‟ daripada sebuah bentuk penghargaan kepada wanita. Teori yang digunakan dalam proses interpretasi ialah teori interaksi simbolik dan teori simbol oleh Susanne Langer. Teori-teori ini digunakan karena, kecenderungan manusia berperilaku atas pemaknaannya terhadap suatu simbol tertentu. Hal tidak terlepas dari pemaknaannya secara pribadi melalui pengalaman manusia. Selain itu, melihat pada bagaimana pengalaman diskusi pada pernikahan yang telah dilakukan oleh para informan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualiatif, tipe penelitian deskriptif dan metode studi kasus.