KOLABORASI INTERPROFESI DALAM ANC TERPADU UNTUK MENCEGAH KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN DAN KOTA KUPANG PROVINSI NTT
Main Author: | JEFFREY JAP, 101517087322 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/87156/1/Dis.%20IK.%2019-19%20Jap%20k%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/87156/2/Dis.%20IK.%2019-19%20Jap%20k%20DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/87156/3/Dis.%20IK.%2019-19%20Jap%20k%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/87156/4/Dis.%20IK.%2019-19%20Jap%20k.pdf http://repository.unair.ac.id/87156/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Pendahuluan: Tingginya angka BBLR di Provinsi NTT merupakan suatu hal yang patut diwaspadai. Kondisi ini dipengaruhi oleh kualitas layanan kesehatanyang kurang adekuat dimana tiap profesi kesehatan bekerja secara sektoral dan kurang terintegrasi (kolaboratif). Oleh sebab itu, perlu kolaborasi interprofesi dalam pelayanan kesehatan Antenatal Care (ANC) terpadu. Tujuan: Penelitian ini bertujuan menyusun model kolaborasi interprofesi dalam ANC terpadu di puskesmas untuk mencegah kejadian BBLR di Kabupaten TTS dan Kota Kupang. Metode: Rancangan observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten TTS dan Kota Kupang Provinsi NTT, pengambilan data pada September-Desember 2018. Jumlah populasi 47 puskesmas dan diambil 10 sampel dengan simpel random sampling. Dilakukan uji hipotesis menggunakan regresi linear ganda secara bertahap (p ≤ 0,05). Hasil dan Temuan Baru: Hasil penelitian menunjukkan: indikator paling signifikan mempengaruhi kolaborasi interprofesi adalah pemberdayaan (r=0,937; p=0,000); paling signifikan mempengaruhi keterikatan tim adalah kemampuan manajemen tim (r=0,836; p=0,000); paling signifikan mempengaruhi kooperatif ibu adalah kemampuan manajemen tim (r=0,948; p=0,000); yang paling signifikan mempengaruhi kualitas pelayanan ANC terpadu adalah kooperatif ibu (r=0,980; p=0,000); kualitas pelayanan ANC terpadu signifikan mempengaruhi kejadian BBLR (r = -0,943; p=0,000) yang artinya bahwa makin baik kualitas ANC terpadu maka kejadian BBLR akan menurun). Analisis jalur menunjukkan kemampuan manajemen tim (r = -2,159) dan kepemilikan tujuan bersama (r = - 1,718) paling kuat pengaruhnya terhadap pencegahan BBLR. Temuan baru dalam penelitian ini adalah kolaborasi interprofesi dipengaruhi oleh faktor personal dan faktor situasional, kemudian kolaborasi interprofesi dan dukungan kepada ibu berpengaruh secara signifikan terhadap kooperatif ibu dan secara simultan bersama keterikatan tim mempengaruhi kualitas ANC terpadu serta penurunan kejadian BBLR. Kesimpulan: Model ini signifikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan ANC terpadu dan mencegah terjadinya BBLR.