ANALISIS KADAR KARBON MONOKSIDA (CO) DI UDARA BENGKEL TERHADAP KADAR HbCO DAN KADAR HEMOGLOBIN SERTA KELUHAN KESEHATAN PEKERJA MEKANIK BENGKEL MOTOR RESMI X DI SURABAYA
Main Author: | CITRA AYUNINGTYAS, 101511133226 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/87025/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/87025/2/DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/87025/3/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/87025/4/FKM%20186%2019%20Ayu%20a.pdf http://repository.unair.ac.id/87025/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Peningkatan jumlah kendaraan yang signifikan di bidang transportasi, khususnya kendaraan roda dua menyebabkan tingginya tingkat pencemaran gas akibat emisi gas buang kendaraan, salah satunya gas karbon monoksida (CO). Peningkatan jumlah kendaraan roda dua juga diringi dengan perkembangan bengkel motor yang menyediakan jasa perawatan. Tingginya aktivitas di dalam bengkel dengan didukung oleh kebiasaan pekerja yang tidak baik menyebabkan kadar gas CO dalam ruangan bengkel tinggi. Kadar gas CO yang tinggi di udara dapat menyebabkan kadar karboksihemoglobin (HbCO) dalam darah meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara kadar gas CO di udara dengan kadar HbCO dan kadar Hb pada pekerja mekanik bengkel resmi Surabaya. Penelitian ini termasuk penelitian observasional yang bersifat analitik, desain penelitian yang digunakan adalah desain cross sectional, dan analisis yang digunakan adalah uji regresi linier sederhana. Subjek penelitian berjumlah 36 responden yang diambil dari populasi sesuai dengan kriteria yang di tentukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar CO di udara memiliki pengaruh terhadap kadar HbCO dalam darah pekerja (p = 0,000 dan B = 0,836), karakteristik pekerja yaitu umur berpengaruh terhadap kadar HbCO dalam darah (p = 0,031 dan B = - 0,051), karakteristik masa kerja berpengaruh terhadap kadar HbCO dalam darah (p=0,018 dan B = 0,218), penggunaan APD memiliki pengaruh terhadap kadar HbCO dalam darah (p = 0,000 dan B = -2,524), kebiasaan merokok berpengaruh terhadap kadar HbCO (p = 0,000 dan B = 0,220) dan kadar HbCO dalam darah pekerja mempengaruhi kadar Hb pekerja (p = 0.000 dan B = 0,777). Sedangkan status gizi pekerja tidak mempengaruhi kadar HbCO dalam darah. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh antara kadar CO di udara dengan kadar HbCO dan kadar HbCO dalam darah mempengaruhi kadar Hb pekerja. Oleh karena itu, pemilik bengkel perlu melakukan pemantauan terhadap kadar CO di dalam ruangan bengkel dan menyediakan sistem pertukaran udara yang baik. Selain itu pekerja juga perlu meningkatkan gaya hidup sehat dan menggunakan APD berupa masker untuk meminimalkan paparan gas pencemar.