Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persentase penurunan serta dosis optimum koagulan biji flamboyan untuk menurunkan konsentrasi COD dan TSS. Variasi dosis koagulan yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 0; 1000; 1500; 2000; dan 2500 mg/L. Biji flamboyan berukuran 140 mesh diaktivasi dengan larutan NaCl 0,2 N. Pengukuran konsentrasi COD menggunakan metode refluks tertutup secara titrimetri, sedangkan konsentrasi TSS menggunakan metode gravimetri. Pengambilan sampel limbah cair tempe dilakukan di Kampung Tempe, Tenggilis Kauman. Karakteristik awal limbah cair tempe menunjukan konsentrasi COD dan TSS sebesar 625 mg/L dan 355 mg/L yang belum memenuhi baku mutu limbah cair pada Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 72 Tahun 2013 sehingga perlu dilakukan pengolahan air limbah dengan alternatif pengolahan koagulasiflokulasi. Penelitian ini dilakukan uji jar test, dengan pengadukan cepat 300 rpm selama 3 menit dan pengadukan lambat 80 rpm selama 12 menit. Hasil Penelitian dianalisis statistik dengan uji Anova-One Way dan Duncan yang menunjukkan ada beda signifikan persentase penurunan COD dan TSS dengan variasi dosis koagulan sebesar 45,11% dan 72,96% pada dosis optimum 1500 mg/L. Konsentrasi COD akhir sebesar 343,04 mg/L belum sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan, sedangkan konsentrasi TSS akhir limbah cair tempe sebesar 96 mg/L sesuai dengan baku mutu.