Daftar Isi:
  • Penelitian karakterisasi molekuler DNA ini bertujuan untuk mengetahui karakter pita DNA dan polimorfisme tumbuhan yang menjadi natural breeding site nyamuk Aedes spp. Karakter molekuler memunculkan variasi dari urutan DNA. Karakterisasi molekuler dengan menggunakan penanda molekuler dilakukan untuk mengetahui pola pita DNA yang akan menunjukkan tingkat polimorfisme dari tumbuhan yang menjadi natural breeding site Aedes spp. dengan metode molekuler Random Amplified Polymorphic DNA (RAPD). Sampel DNA yang digunakan merupakan bagian tumbuhan berupa daun muda dari Bambusa vulgaris, Cocos nucifera, Pandanus amaryllifoius, Colocasia esculenta, Neoregelia sp., dan Musa paradisiaca. Pada setiap sampel tumbuhan digunakan 6 primer yang berbeda, yaitu OPA-1, OPA-3, OPA-4, OPA-5, OPA9, dan OPA-18. Pita yang dihasilkan dari RAPD pada tiap sampel tumbuhan membentuk pola pita DNA yang jumlah dan ukurannya bervariasi. Total pita yang muncul adalah 121 pita dengan ukuran berkisar antara 240 bp sampai 2500 bp. kesamaan karakter molekuler DNA tumbuhan dengan ditunjukkan ukuran pita DNA pada Colocasia esculenta dan Neoregelia sp. pada ukuran 537,5 bp di primer OPA-1, Cocos nucifera dan Musa paradisiaca pada ukuran 869,3 bp di primer OPA-1, Cocos nucifera dan Neoregelia sp. pada ukuran 869,3 bp di primer OPA-3, Bambusa vulgaris dan Musa paradisiaca pada ukuran 624,1 bp di primer OPA-9, dan Neoregelia sp. dan Musa paradisiaca pada ukuran 575,0 bp Cocos nucifera dan Neoregelia sp. pada ukuran 1666,6 bp di primer OPA-18. Dari 6 sampel tumbuhan yang digunakan persentase pita polimorfik yang dihasilkan adalah 100% untuk tumbuhan Bambusa vulgaris, Cocos nucifera, Pandanus amaryllifoius, Colocasia esculenta, Neoregelia sp., dan Musa paradisiaca.