EKSPRESI OSTEOKALSIN PASCA PEMBERIAN SCAFFOLD HIDROKSIAPATIT DARI CANGKANG KEPITING (Portunus pelagicus) PADA SOKET PASCA PENCABUTAN GIGI MARMUT (Cavia cobaya)
Main Author: | GLADY CHUMAIDI, 021618076304 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/86347/1/PPDS.PROS.%2004-19%20Chu%20e%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/86347/2/PPDS.PROS.%2004-19%20Chu%20e%20DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/86347/3/PPDS.PROS.%2004-19%20Chu%20e%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/86347/4/PPDS.PROS.%2004-19%20Chu%20e.pdf http://repository.unair.ac.id/86347/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Tindakan ekstraksi gigi akan mengakibatkan perubahan morfologi dan dimensi tulang alveolar yang disebut resorpsi. Salah satu tindakan pencegahan resorpsi tulang alveolar setelah tindakan ekstraksi gigi adalah melakukan preservasi soket dengan graft tulang. Osteokalsin merupakan marker pembentukan tulang. Adanya peningkatan ekpresi osteokalsin berarti terdapat peningkatan pembentukan tulang. Pemberian scaffold hidroksiapatit dari cangkang kepiting (Portunus pelagicus) diharapkan dapat meningkatkan ekspresi osteokalsin. Tujuan: untuk menganalisis peningkatan ekspresi osteokalsin pada soket pencabutan gigi yang diberi scaffold hidroksiapatit dari cangkang kepiting (Portunus pelagicus). Material dan Metode: 24 ekor Cavia cobaya yang dibagi menjadi empat kelompok, gigi insisivus kiri bawah dicabut kemudian dilakukan preservasi soket. Kelompok pertama adalah kelompok kontrol tanpa perlakuan pada soket pencabutan hari ke-7, kelompok kedua kelompok kontrol tanpa perlakuan hari ke -14, kelompok ketiga diberi scaffold hidroksiapatit dari cangkang kepiting (Portunus pelagicus) hari ke-7, dan kelompok keempat diberi scaffold hidroksiapatit dari cangkang kepiting (Portunus pelagicus) hari ke-14. Pada hari ke-7 dan 14, Cavia cobaya diterminasi dan diperiksa dengan tehnik imunohistokimia. Data penelitian dianalisis menggunakan One Way Anova dan Tukey HSD. Hasil: Terdapat perbedaan signifikan antara kelompok kontrol dengan kelompok yang diberi scaffold hidroksiapatit dari cangkang kepiting (Portunus pelagicus. Pada hari ke-7 dan 14, kelompok yang hidroksiapatit dari cangkang kepiting (Portunus pelagicus) menunjukkan ekspresi osteokalsin tertinggi. Kesimpulan: Pemberian scaffold hidroksiapatit dari cangkang kepiting (Portunus pelagicus) mampu meningkatkan ekspresi osteokalsin pada soket pencabutan.