PENGARUH BAYI BERAT LAHIR RENDAH TERHADAP FUNGSI KOKLEA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR SOETOMO SURABAYA
Main Author: | Wahyu Bagus Handoko, 011181121 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/86166/1/PPDS.IKA.%2018-19%20Han%20p%20ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/86166/2/PPDS.IKA.%2018-19%20Han%20p%20DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/86166/3/PPDS.IKA.%2018-19%20Han%20p%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/86166/4/PPDS.IKA.%2018-19%20Han%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/86166/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Latar Belakang : Prevalensi gangguan fungsi pendengaran berkisar antara 1 sampai dengan 3 per 1000 kelahiran hidup dan 2-4 per 100 bayi dengan risiko tinggi seperti pada bayi berat lahir rendah. Skrining pendengaran pada semua bayi baru lahir belum dilaksanakan sepenuhnya di RSUD Dr Soetomo Surabaya sehingga penelitian ini diharapkan bisa menjadi dasar untuk dilaksanakan skrining pendengaran pada semua bayi lahir khususnya bayi berat lahir rendah (BBLR). Tujuan : Membuktikan ada pengaruh BBLR terhadap gangguan fungsi koklea pada bayi baru lahir. Metode : Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan dari September 2018 sampai Maret 2019 dengan populasi bayi usia 2-28 hari di ruang bayi. Penelitian ini melibatkan pemeriksaan DPOAE pada 20 bayi berat lahir di atas 2500 gram dan 20 bayi berat lahir kurang 2500 gram. Hasil : Proporsi gangguan fungsi koklea pada bayi dengan berat lahir < 1500 gram dan 1500-2500 gram di RSUD Dr. Soetomo Surabaya sebesar 50 % dan 35,7 %. Pada analisis multivariat berat lahir < 1500 dan berat lahir 1500-2500 memiliki risiko masing-masing berturut-turut 2,06 (95 % CI 0,08-48,26 P=0,653) dan 1,20 (95 % CI 0,07-20,34 P=0,899). Kesimpulan : Pada penelitian ini BBLR bukan merupakan faktor risiko gangguan fungsi koklea di Rumah Sakit Dr Soetomo Surabaya.