HUBUNGAN ANTARA KETUBAN PECAH DINI, ANEMIA DAN RIWAYAT PERSALINAN PRETERM DENGAN KEJADIAN PERSALINAN PRETERM DI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
Main Author: | Noza Loviana, 011711223027 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/86144/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/86144/2/daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/86144/3/daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/86144/4/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/86144/ |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Persalinan preterm merupakan penyebab utama kematian neonatus dini usia 0-7 hari dan telah mencapai angka 4,8 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2016 di Indonesia. Berdasarkan penelitian sebelumnya di RSUD Dr. Soetomo didapatkan bahwa 7,9 % persalinan preterm disebabkan oleh ketuban pecah dini (KPD), 4% diakibatkan oleh anemia berat serta kecenderungan 20-40% riwayat persalinan preterm sebelumnya untuk berulang kembali. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan KPD, anemia dan riwayat persalinan preterm dengan kejadian persalinan preterm di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan case control. Populasi adalah ibu yang melahirkan di periode Januari- Desember 2018 yang dikumpulkan dari data rekam medis. Total sampel 274 responden yang terbagi dalam 137 ibu bersalin preterm (kelompok kasus) dan 137 ibu bersalin aterm (kelompok kontrol) sesuai kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simpel random sampling. Variabel independen terdiri dari KPD, anemia dan riwayat persalinan preterm sedangkan variabel dependen adalah persalinan preterm. Analisis data bivariat menggunankan uji Chi-Square/ uji Fisher Exact dan analisis multivariat dengan regresi logistik berganda dengan taraf signifikansi α = 0,05 (95% CI). Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara KPD dengan persalinan preterm (nilai p = 0,004), dan anemia (nilai p = 0,000), namun tidak ditemukan hubungan bermakna antara riwayat persalinan preterm (nilai p = 0,191). Analisis multivariat mengidentifikasi faktor risiko untuk persalinan preterm yaitu KPD (OR= 2,081, CI: 1,161-3,731), anemia ringan (OR= 2,148, CI: 1,129-4,0881), anemia sedang (OR= 2,619, CI: 1,415-4,848), dan anemia berat (OR= 6,419, CI: 0,692-59,565). Kesimpulan: Ketuban pecah dini dan anemia secara bersama-sama memiliki hubungan dengan kejadian persalinan preterm.