GAMBARAN PENERIMAAN DIRI PADA INDIVIDU YANG MEMILIKI EXTRASENSORY PERCEPTION
Main Author: | NOVITA PUTRI ASTUTI, 111411131072 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/85765/1/abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/85765/2/daftar%20isi.pdf http://repository.unair.ac.id/85765/3/daftar%20pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/85765/4/full%20text.pdf http://repository.unair.ac.id/85765/ |
Daftar Isi:
- Extrasensory Perception merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk menerima rangsang atau informasi bukan melalui indera fisik mereka, namun dirasakan melalui pikiran (Rhine, 1997). Orang yang menghayati dirinya memiliki kemampuan extrasensory perception tidak selalu dapat menerima kemampuan tersebut. Adanya kesadaran bahwa karakteristik kemampuan diri berbeda dengan orang lain di sekitar akan mempengaruhi fungsi diri dan penerimaan diri seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai penerimaan diri pada individu yang memiliki extrasensory perception. Fokus penelitian ini adalah individu yang memiliki extrasensory perception. Subjek yang terlibat dalam penelitian ini berjumlah tiga orang. Subjek satu berusia 23 tahun, subjek dua berusia 23 tahun, dan subjek 3 berusia 19 tahun. Subjek penelitian ini kemudian diwawancarai dengan menggunakan wawancara semi terstruktur untuk mengetahui gambaran penerimaan diri terhadap kemampuan extrasensory perception, faktor yang mempengaruhi penerimaan diri, dan pemaknaan individu terhadap extrasensory perception yang dimiliki. Penggalian data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara dan menggunakan teknik analisis penelitian fenomenologi deskriptif (PFD). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tahapan proses penerimaan pada masing-masing individu tidak sama, hal ini dipengaruhi oleh bagaimana individu tersebut menilai dan memunculkan kesadaran akan keadaan yang dialaminya. Selain itu, dukungan sosial juga turut menjadi faktor pendorong yang memiliki peran besar terhadap proses penerimaan diri individu. Semua subjek dapat memaknai proses penerimaan diri terhadap kemampuan extrasensory perception dari sisi yang positif.