PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI ASEAN-5
Main Author: | ERDILA SITMA PUTRI, 041511333179 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/85531/1/A.%20192-19%20Put%20p%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/85531/2/A.%20192-19%20Put%20p%20Daftar%20Isi.pdf http://repository.unair.ac.id/85531/3/A.%20192-19%20Put%20p%20Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/85531/4/A.%20192-19%20Put%20p.pdf http://repository.unair.ac.id/85531/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Peningkatan penggunaan telepon pintar, internet dan perkembangan ekonomi digital mendorong sektor telekomunikasi untuk terus berkembang. Maraknya bisnis digital dan layanan OTT memberikan peluang sekaligus ancaman terhadap kinerja perusahaan telekomunikasi. Perusahaan dituntut melakukan transformasi digital agar mampu bertahan di tengah persaingan. Intellectual capital (IC) secara luas diaplikasikan di berbagai industri untuk tetap tumbuh dan mencapai keberlanjutan bisnis. Perusahaan dapat mengembangkan aset tak berwujudnya melalui optimalisasi intellectual capital untuk menunjang kinerja. Penelitian menggunakan data sekunder yang bersumber dari laporan tahunan 14 perusahaan telekomunikasi ASEAN-5 selama 5 tahun yaitu tahun 2013-2017 sehingga total sampel adalah 70. Structural Equation Method (SEM) berbasis PLS dan uji beda digunakan untuk menganalisis model penelitian. Penelitian menguji pengaruh intellectual capital terhadap kinerja dan menguji perbedaan rata-rata IC perusahaan telekomunikasi pada masing-masing negara ASEAN-5. Hasil penelitian menyatakan bahwa bagian dari intellectual capital yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan telekomunikasi ASEAN-5 adalah structural capital efficiency (SCE) dan relational capital efficiency (RCE). Terdapat perbedaan rata-rata pada nilai SCE, sementara tidak terdapat perbedaan nilai rata-rata pada RCE. Perusahaan telekomunikasi yang berorientasi pada kinerja yang optimal dalam industri ini diarahkan untuk mengembangkan dua komponen tersebut.