Daftar Isi:
  • Rumput laut merupakan salah satu komoditas perikanan penting di Indonesia karena memiliki potensi ekspor yang cukup besar. Salah satu jenis rumput laut yang paling melimpah dari kelompok alga coklat (Phaeophyceae) yang tersebar di perairan tropis termasuk di Indonesia adalah Sargassum duplicatum. Pada tahun 2007, produksi rumput laut Indonesia mencapai 94 ribu ton, sedangkan pada akhir tahun 2008 pemasokan rumput laut terhadap permintaan pasar di Indonesia masih sangat kurang, yaitu hanya berkisar 13,1%. Rendahnya pasokan tersebut disebabkan karena kegiatan budidaya yang kurang baik dan kurangnya informasi tentang potensi rumput laut kepada para petani. Keberhasilan budidaya rumput laut tidak terlepas dari beberapa faktor seperti lingkungan, kualitas bibit, metode yang digunakan, ketersediaan nutrisi, dan kepadatan atau bobot awal dalam pemeliharaan. Kultur jaringan merupakan salah satu cara yang diharapkan dapat memberikan kualitas yang baik pada bibit rumput laut, sehingga dapat memberikan hasil budidaya rumput laut yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan bobot tallus terhadap nilai SGR, GR dan kandungan klorofil- α Sargassum duplicatum pada media kultur teknis yang memiliki kandungan makro mineral sulfur (S) tertinggi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari di ruang B-201 Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Surabaya. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari empat perlakuan dan lima ulangan. Bobot tallus yang digunakan adalah 0,5 gram; 0,8 gram; 1,1 gram dan 1,4 gram. Data hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh perbedaan bobot tallus berbeda nyata (F hitung > F tabel 0,05) terhadap pertumbuhan Sargassum duplicatum. Pada minggu pertama hingga terakhir pertumbuhan tertinggi terlihat pada perlakuan 3 dengan bobot awal 1,4 gram dan terendah pada perlakuan 0 dengan bobot awal 0,4 gram. Pada klorofil-a, pengaruh perbedaan bobot tallus tidak berbeda nyata terhadap jumlah klorofil-a (F hitung < F tabel 0,05).