BLOUNT DISEASE EVALUATION OF THE OPERATIVE TREATMENT WITHIN 2006-2014 IN DR. SOETOMO GENERAL HOSPITAL SURABAYA
Main Authors: | Komang Agung Irianto Suryaningrat, NIDN. 8819130017, I.G.Ng. Dodo M. Ranuh |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
Departemen Orthopaedi dan Traumatologi Fakultas Kedokteran Unair
, 2017
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/85272/1/Peer%20Blount.pdf http://repository.unair.ac.id/85272/2/JOINTS%20edition%20Vol%206%20No%202.pdf http://repository.unair.ac.id/85272/5/BLOUNT%20DISEASE%20EVALUATION%20OF%20THE%20OPERATIVE%20TREATMENT.pdf http://repository.unair.ac.id/85272/ http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ortho47cdeaf6b7full.pdf |
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Penyakit blount merupakan gangguan pertumbuhan tulang sisi medial pada daerah epiphysis, dan metaphysis. Secara klinis didapatkan adanya angulasi varus dan internal rotasi pada tibia didaerah metaphysis. Metode: Makalah ini mengevaluasi 2 kasus severe blount disease yang dilakukan operasi di RSU dr.Soetomo Surabaya pada tahun 2006 – 2014. Evaluasi dilihat dari sudut MDA (metadiaphyseal angle) pada sebelum dan sesudah operasi. Hasil: Didapatkan hasil yang cukup signifikan dan memuaskan pada pasien dan orang tua yang telah dilakukan operasi. Terjadi pengurangan sudut MDA, pada pasien 1 sudut MDA sebelum operasi kanan 18 derajat dan kiri 40 derajat setelah operasi sudut MDA kanan 24 derajat dan kiri 10 derajat Sedangkan pada pasien 2 sudut MDA sebelum operasi kanan 32 derajat dan kiri 33 derajat, setelah operasi sudut MDA kiri sebesar 12 derajat. Diskusi dan Kesimpulan: Pada penyakit blount yang severe masih ada harapan untuk dilakukan koreksi. Koreksi dapat dilakukan dengan melakukan osteotomi pada tulang tibia proksimal.