HUBUNGAN PENGETAHUAN, DUKUNGAN KELUARGA DAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN SELF EFFICACY DAN SELFCARE BEHAVIOR PADA PENDERITA TUBERKULOSIS PARU

Main Author: Navisa Khoirunisa, 131411131056
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/85164/1/abstrak.pdf
http://repository.unair.ac.id/85164/2/daftar%20isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/85164/3/daftar%20pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/85164/4/full%20text.pdf
http://repository.unair.ac.id/85164/
Daftar Isi:
  • Tuberkulosis merupakan penyakit yang memerlukan pengobatan panjang. Pengetahuan tentang penyakit Tuberkulosis menjadi faktor penting dalam proses penyembuhan. Dukungan keluarga dapat menimbulkan perasaan tenang, terutama dari orang terdekat. Dukungan sosial berupa dukungan dari orang lain yang menunjukkan bahwa seseorang diperhatikan. Keputusan efficacy diketahui dari kemampuan seseorang menyelesaikan pekerjaan sedangkan selfcare behavior suatu bentuk aktivitas nyata seseorang. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan, dukungan keluarga dan dukungan sosial dengan self efficacy dan selfcare behavior pada penderita Tuberkulosis Paru. Metode: Desain penelitian ini menggunakan cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah semua penderita Tuberkulosis paru dalam pengobatan fase intensif dan fase lanjutan. Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling dengan jumlah populasi target 77 orang, dihitung dengan rumus besar sampel Taro Yamane dengan jumlah sampel sebanyak 65 responden. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner pengetahuan, dukungan keluarga, dukungan sosial, self efficacy dan selfcare behavior, menggunakan uji Spearman rho dengan nilai signifikansi α≤0,05. Hasil dan Analisis: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan (p 0,003 ; r 0,365) dan dukungan keluarga (p 0,000 ; r 0,520) dengan self efficacy. Tidak ada hubungan antara dukungan sosial dengan self efficacy dengan nilai (p 0,106 ; r 0,202). Ada hubungan antara pengetahuan (p 0,048; r 0,246) dukungan keluarga (p 0,036; r 0,261) dan dukungan sosial (p 0,022 ; r 0,284) dengan selfcare behavior. Kesimpulan: Dapat disimpulkan terdapat hubungan antara pengetahuan dan dukungan keluarga dengan self efficacy, sedangkan dukungan sosial tidak ada hubungan dengan self efficacy. Terdapat hubungan antara pengetahuan, dukungan keluarga dan dukungan sosial dengan selfcare behavior pada penderita tuberkulosis paru. Saran bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat mendesain penelitian quasy experiment untuk