GAMBARAN TINGKAT STRES KERJA PADA PEKERJA DI BAGIAN FILLING PLANT PT SMART TBK REFINERY SURABAYA
Main Author: | ARIELLA KRISTAVANITA PUJISUARI, 151611713034 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/85079/1/FV.HKK.%2031-19%20Puj%20g%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/85079/2/FV.HKK.%2031-19%20Puj%20g%20Daftar%20Isi.pdf http://repository.unair.ac.id/85079/3/FV.HKK.%2031-19%20Puj%20g%20Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/85079/4/FV.HKK.%2031-19%20Puj%20g.pdf http://repository.unair.ac.id/85079/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Stres kerja adalah respon secara psikologis, fisiologis ataupun perilaku yang dialami pekerja akibat dari ketidakmampuannya untuk mengatasi stresor di tempat kerja. Beberapa stresor diantaranya faktor karakteristik pekerja (umur, tingkat pendidikan, masa kerja, jabatan) serta faktor lingkungan pekerjaan (beban berlebih secara kuantitatif, beban berlebih secara kualitatif, ketaksaan peran, konflik peran, tanggung jawab terhadap orang lain, pengembangan karier). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan tingkat stres kerja pada pekerja di bagian Filling Plant PT SMART Tbk Refinery Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif. Responden dalam penelitian ini sebanyak 60 orang yang merupakan seluruh pekerja tetap di shift pagi dan shift siang. Pengukuran tingkat stres kerja menggunakan kuesioner Survei Diagnosis Stres (SDS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber stres kerja yang paling tinggi disebabkan oleh beban berlebih kualitatif dan konflik peran. Responden yang mengalami tingkat stres kerja ringan akibat beban berlebih secara kualitatif sebanyak 34 orang (56,7%), stres kerja sedang sebanyak 25 orang (41,7%) dan stres kerja berat sebanyak 1 orang (1,7%). Sedangkan tingkat stres kerja akibat konflik peran diantaranya stres kerja ringan sebanyak 45 orang (75%), stres kerja sedang sebanyak 13 orang (21,7%) dan kategori berat sebanyak 2 orang (3,3%). Disimpulkan bahwa sebagian besar responden mengalami stres kerja ringan dan stres kerja semakin meningkat seiring dengan bertambahnya umur, tingkat pendidikan, dan rendahnya masa kerja. Jabatan dengan tingkat stres kerja berat hanya dialami oleh operator H1. Disarankan bagi perusahaan untuk mengadakan program refreshing, analisis jabatan, pelatihan kerja, menghindari penempatan tuntutan pekerjaan yang tidak konsisten dan melakukan survei stres kerja.