Daftar Isi:
  • Kerapu tikus (Cromileptes altivelis) merupakan spesies ikan laut yang ciri khasnya terletak pada bentuk moncong di ujung anterior kepala yang menyerupai tikus. Indonesia merupakan salah satu produsen utama ikan kerapu dengan harga jual tinggi. Benih kerapu tikus dikembangkan di tempat pembenihan (hatchery) yang dipelihara di bak beton mulai dari larva hingga benih mencapai ukuran tertentu dan pada karamba jaring apung (KJA) yang merupakan masa pendederan. Hambatan yang sering terjadi dalam pembenihan salah satunya adalah infestasi cacing ektoparasit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan spesies cacing ektoparasit yang menginfestasi benih kerapu tikus serta perbedaan prevalensi benih yang terinfestasi cacing ektoparasit yang berasal dari hatchery UPBL dan karamba jaring apung BPBAP Situbondo. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Pembuatan preparat slide mounting cacing ektoparasit menggunakan metode pewarnaan Semichon’s Acetic Carmine dan digambar menggunakan bantuan mikroskop binokuler yang dilengkapi dengan kamera lucida. Spesies cacing ektoparasit yang ditemukan menginfestasi benih kerapu tikus adalah Zeylanicobdella arugemensis dan Neobenedenia girellae. Prevalensi dari hatchery UPBL Situbondo termasuk dalam kategori often dengan total sebesar 16,66 %, serta pada karamba jaring apung BPBAP total prevalensi sebesar 80 % yang masuk dalam kategori usually. Uji statistik dengan metode chi-square menunjukkan bahwa perbandingan prevalensi dari kedua tempat benih kerapu tikus dipelihara adalah (P<0,05) atau berbeda nyata