HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT RUMAH TANGGA TERHADAP KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DAN DIARE PADA BALITA
| Main Author: | Arsinta Sella Eka Prayitno, 011511233012 |
|---|---|
| Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
| Bahasa: | ind |
| Terbitan: |
, 2019
|
| Subjects: | |
| Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/84884/1/FK.BID.%2034-19%20Pra%20h%20Abstrak.pdf http://repository.unair.ac.id/84884/2/FK.BID.%2034-19%20Pra%20h%20Daftar%20Isi.pdf http://repository.unair.ac.id/84884/3/FK.BID.%2034-19%20Pra%20h%20Daftar%20Pustaka.pdf http://repository.unair.ac.id/84884/4/FK.BID.%2034-19%20Pra%20h.pdf http://repository.unair.ac.id/84884/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Latar belakang: Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan diare merupakan dua penyebab kematian lebih dari dua juta anak setiap tahun sebesar 29%. Salah satu penyebab terjadinya kedua penyakit tersebut adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara PHBS dengan kejadian ISPA dan diare pada balita. Metode: Jenis penelitian ini analitik observasional, desain case control. Jumlah sampel 150 balita berusia 12-59 bulan. Teknik sampling dengan consecutive sampling. Variabel indepeden adalah persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, ASI eksklusif, menimbang balita setiap bulan, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah seminggu sekali, makan sayur dan buah setiap hari, melakukan aktifitas fisik setiap hari, dan tidak merokok di dalam rumah. Data diambil menggunakan data sekunder dan data primer yaitu kuesioner. Data diuji dengan menggunakan Chi Square/Fisher’s Exact Test dengan tingkat kemaknaan α=0,05. Hasil: Hasil analisis bivariat pada ISPA menunjukkan memberi ASI eksklusif (p=0,01;OR=0,345), menggunakan jamban sehat (p=0,00;OR=0,093), makan sayur dan buah setiap hari (p=0,01;OR=0,311), dan tidak merokok di dalam rumah (p=0,00;OR=0,113) memiliki hubungan signifikan dengan kejadian ISPA pada balita, sedangkan variabel independen lainnya tidak terdapat hubungan dengan kejadian ISPA. Hasil analisis bivariat pada diare menunjukkan bahwa memberi ASI eksklusif (p=0,00;OR=0,167), mencuci tangan dengan air dan sabun (p=0,00;OR=0,109), dan makan sayur dan buah setiap hari (p=0,02;OR=0,339) memiliki hubungan signifikan dengan kejadian diare pada balita, sedangkan variabel independen lainnya tidak terdapat hubungan dengan kejadian diare. Kesimpulan: Terdapat hubungan antara memberi ASI eksklusif, menggunakan jamban sehat, makan sayur dan buah setiap hari, dan tidak merokok di dalam rumah terhadap kejadian ISPA pada balita. Terdapat hubungan antara memberi ASI eksklusif, mencuci tangan dengan air dan sabun, makan sayur dan buah setiap hari terhadap kejadian diare pada balita.