Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan kanker pembunuh nomor dua di dunia. Upaya pemerintah untuk mengatasi kanker serviks melalui program pencegahan dan deteksi dini kanker serviks dengan metode inspeksi visual asam asetat (IVA). Tidak melakukan deteksi dini secara teratur dan tepat waktu merupakan faktor terbesar terjangkitnya kanker leher rahim. Faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan IVA antara lain pengetahuan, sikap, budaya dan dukungan petugas kesehatan. Puskesmas Sidotopo adalah puskesmas yang memiliki cakupan IVA terendah di Kota Surabaya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan faktor yang mempengaruhi wanita usia subur (WUS) yang pernah melakukan pemeriksaan IVA dan belum pernah tes IVA. Metode: Penelitian ini mengguanakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 108 wanita usia subur. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang memnuhi kriteria inklusi. Untuk mengetahui tingkat signifikan, data yang terkumpul akan diuji statistik Chi-Square pada tingkat kemaknaan 0,05 dan logistic regression. Hasil: faktor yang memiliki perbedaan yang bermakna antara wanita usia subur yang pernah melakukan dan belum pernah melakukan pemeriksaan IVA antara lain pengetahuan (p= 0,002), Budaya (p= 0,021), dukungan petugas kesehatan (p= 0,010). Sedangkan sikap (p= 1,000) tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara wanita usia subur yang pernah melakukan pemeriksaan IVA dengan yang belum pernah melakukan pemeriksaan IVA. Hasil analisis multivariat dengan menggunakan uji logistic regression faktor pengetahuan, budaya dan dukungan petugas kesehatan memiliki pengaruh yang positif terhadap pemeriksaan IVA. Kesimpulan: wanita usia subur yang memiliki pengetahuan yang baik, budaya yang mendukung serta dukungan petugas kesehatan yang baik dapat mempengaruhi wanita usia subur untuk melakukan pemeriksaan IVA.