RELASI KUASA KELUARGA PENSIUNAN DI PERKOTAAN (Studi Kasus pada Ranah Domestik Keluarga yang Suaminya Pensiun di Kota Gresik)
Daftar Isi:
- Ketidaksetaraan gender masih sering terjadi di tengah masyarakat, terlebih pandangan tentang budaya patriarki yang mana selalu memposisikan perempuan lebih rendah daripada laki-laki. Relasi kuasasering terjadi dalam hubungan keluarga, terlebih pada suami dan istri yang memiliki peran masing-masing sehingga ada pihak yang berkuasa dan dikuasai. Menggunakan budaya patriarki ternyata dapat menjadikan perempuan dirugikan. Mereka seringkali mendapatkan perlakuan yang tidak adil. Budaya patriarki membuat mereka merelakan hak nya sebagai perempuan. Studi ini menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan in-depth interview atau wawancara mendalam dan menggunakan teknik purposive dalam menentukan informan yang sesuai dengan karakteristik peneliti. Analisis data dilakukan dengan teori Kekuasaan yang dikemukakan oleh Michel Foucault. Menurut Foucault kekuasaan bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Kekuasaan tidak hanya bisa dilakukan oleh negara atau pun lembaga tinggi lainnya. Kekuasaan dapat dilakukan oleh siapa saja yang memiliki strategi atau keinginan untuk menguasai pihak yang ingin dikuasainya. Selain itu Foucault juga menjelaskan dimana ada relasi maka disitu terdapat kekuasaan. Melalui analisis data diperoleh hasil relasi kuasa terjadi di keluarga. Budaya patriarki yang membentuk pola pikir masyarakat bahwa laki-laki memiliki kekuatan yang lebih besar karena dalam keluarga, lelaki dijadikan sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah untuk keluarganya dan sepantasnya mereka mendapatkan kedudukan lebih tinggi dari anggota keluarga lainnya. Namun, pada kenyataannya meskipun suami sudah pensiun, ia masih pada posisi superior di keluarga nya. Ketika suami pensiun ia tetap memiliki kedudukan yang lebih tinggi daripada istrinya, terlebih di dalam ranah domestik.