Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Kesibukan orang tua dalam bekerja menjadi salah satu penyebab berkurangnya interaksi antara orang tua dan anak sehingga, solusi dengan menitipkan anak di TPA menjadi pilihan. Penggunaan KPSP sebagai alat evaluasi masih sangat jarang digunakan. Tujuan: Mengetahui perbedaan perkembangan pada anak yang dititipkan di TPA dibandingkan dengan anak yang diasuh di rumah (Home-Based Family Care). Metode: Pengambilan sampel dilakukan kepada 2 kelompok anak-anak berusia 3-72 bulan, 1 kelompok merupakan anak yang diasuh di rumah dan 1 kelompok merupakan anak yang dititipkan di TPA. Anak-anak tersebut dievaluasi menggunakan KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan), selain itu dibutuhkan juga beberapa instrumen pendukung seperti pensil, balok kubus berukuran 2,5cm3, kerincingan, bola tenis, dan lain-lain sebagai media yang digunakan untuk menstimulasi poin-poin evaluasi yang ada di dalam kuesioner. Pengerjaan berdurasi 3-5 menit per anak. Evaluasi dilakukan dua kali dengan jangka waktu evaluasi kedua 6 bulan pasca evaluasi pertama dilakukan. Data dianalisa menggunakan Mann-Whitney U Test, McNemar Test, dan Wilcoxon Signed Ranks Test. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna antara perkembangan anak yang diasuh di rumah dan yang dititipkan di TPA, akan tetapi terdapat perubahan perkembangan yang bermakna secara signifikan untuk aspek motorik kasar dan bahasa bicara pada 2 kelompok. Kesimpulan: Tempat pengasuhan tidak menjadi faktor penentu perkembangan anak, namun stimulasi dan interaksi antara pengasuh dan anak sangat penting di 1000 hari pertama kehidupan dan anak-anak usia pra-sekolah.