FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU LOST TO FOLLOW-UP PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN TERAPI ARV DI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
Main Author: | LILIK MANOWATI, 131711123030 |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | ind |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unair.ac.id/84098/1/ABSTRAK.pdf http://repository.unair.ac.id/84098/2/DAFTAR%20ISI.pdf http://repository.unair.ac.id/84098/3/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf http://repository.unair.ac.id/84098/4/FKP.N.%2048-19%20Man%20f.pdf http://repository.unair.ac.id/84098/ http://lib.unair.ac.id |
Daftar Isi:
- Pendahuluan: Penderita HIV / AIDS harus mengonsumsi ARV setiap hari dan rutin kontrol setiap bulannya untuk mengambil ARV di rumah sakit yang membuat penderita beresiko memiliki perilaku lost to follow up. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku lost follow-up pada pasien HIV/AIDS dengan terapi ARV di RSUD Dr Soetomo Surabaya. Metode: Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan pendekatan cross-sectional. Populasi sebanyak 135 pasien dan didapatkan 100 pasien dengan consequtive sampling. Variabel independen adalah perceived susceptability, perceived severity, perceived barrier to action, perceived benefit of action, cues to action, dan self efficacy. Variabel dependen adalah perilaku lost to follow up. Data diperoleh dengan kuesioner dan dianalisis dengan Spearman’s Rho. Hasil: Terdapat hubungan antara perceived susceptability (p=0,002), perceived severity (p=0,025), perceived barrier to action (p=0,022), cues to action (p=0,011) dengan perilaku lost to follow up. Tidak terdapat hubungan antara perceived benefit of action (p=0,196) dan self efficacy (p=0,071) dengan perilaku lost to follow up. Diskusi: Pengetahuan tentang pentingnya manfaat dari ARV perlu ditingkat kepada pasien dengan ARV serta kesadaran diri pasien untuk rutin kontrol dan mengonsumsi obat ARV. Peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian secara mendalam (penelitian kualitatif) terkait penyebab pasien memilih untuk melakukan lost to follow up, serta dapat menemukan kebaharuan atau aplikasi sebagai pengingat dan monitoring jadwal pasien untuk melakukan kontrol ke rumah sakit. Kata Kunci: HIV/AIDS, ARV, perilaku, lost to follow up