ANALISIS FAKTOR PEMBERIAN INTERVENSI GIZI SPESIFIK PADA ANAK USIA 6-24 BULAN DENGAN KEJADIAN STUNTING BERBASIS TRANSCULTURAL NURSING

Main Author: Vima Utya Cahyani, 131711123015
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: ind
Terbitan: , 2019
Subjects:
Online Access: http://repository.unair.ac.id/84070/1/ABSTRAK.pdf
http://repository.unair.ac.id/84070/2/Daftar%20Isi.pdf
http://repository.unair.ac.id/84070/3/Daftar%20Pustaka.pdf
http://repository.unair.ac.id/84070/4/FKP.N.%2045-19%20Cah%20a.pdf
http://repository.unair.ac.id/84070/
http://lib.unair.ac.id
Daftar Isi:
  • Pendahuluan : Stunting menjadi permasalah gizi kronis di dunia termasuk Indonesia yang disebabkan karena faktor kebudayaan setempat. Suku Madura merupakan salah satu yang sangat kental dengan budayanya. Masyarakat Madura memiliki praktik budaya yang berkaitan dengan pemberian gizi anak. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor yang berhubungan dengan pemberian intervensi gizi spesifik sebagai upaya pencegahan stunting pada anak usia 6-24 bulan. Metode : Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu dengan anak usia 6-24 bulan dengan jumlah 160 orang dan didapatkan sampel sebanyak 115 orang dengan purposive sampling. Jumlah sample yang didapatkan dengan menggunakan rumus slovin adalah 115 orang. Variabel independen dalam penelitian ini adalah faktor teknologi, faktor religius dan filosofi, faktor dukungan sosial, faktor nilai budaya dan gaya hidup, faktor politik dan legal, faktor ekonomi, dan faktor pendidikan sedangakn faktor dependen adalah pemberian intervensi gizi spesifik. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan menggunakan Analisis Regresi Logistik. Hasil: Hasil penelitian menunjukan dukungan sosial berhubungan dengan pemberian gizi spesifik dengan signifikansi p=0,003. Nilai budaya dan gaya hidup berhubungan dengan pemberian intervensi gizi spesifik dengan signifikansi p=0,048. Kesimpulan : Pada penelitian ini faktor yang sangat berpengauh adalah dukungan sosial. Dukungan sosial yang dimaksud adalah masih digunakannya tradisi turun menurun dalam pemberian gizi anak, karena masyarakat Madura masih menganggap orang yang paling berpengaruh dan paling berpengalaman adalah yang dituakan seperti nenek, mertua, dan orang tua termasuk dalam pemberian gizi dan perawatan anak. Kata Kunci : Stunting, Transcultural Nursing, toldler, gizi spesifik