Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Reaksi hipersensitivitas obat merupakan bagian dari reaksi simpang obat yang bersifat merugikan dan tidak dikehendaki dari pemakaian suatu obat atau produk medik. Data tentang insidensi, manifestasi klinis, dugaan bat penyebab, faktor predisposisi dan faktor prognostik mortalitas reaksi hipersensitivitas obat di Indonesia belum pernah dilaporkan secara Nasional maupun per wilayah, termasuk di RSUD Dr,Soetomo Surabaya. Analisis tentang hal tersebut, khususnya faktor-faktor yang menentukan mortalitas sangat diperlukan untuk perbaikan pelayanan pasien hipersensitivitas obat di RSUD Dr.Soetomo. Tujuan : Menganalisis faktor prognostik mortalitas pasien reaksi hipersensivitas obat yang dirawat di RSUD Dr.Soetomo Surabaya. Materi danb Metode : Rancangan Penelitian ini adalah observasional analitik retrospektif, mengambil semua data rekam medik pasien hipersensivitas obat yang terkumpul dirawat inap di RSUD Dr.Soetomo Surabaya dalam periode wakti 1 Januari 2015 ssampai 31 Desember 2017 sebagai data demografi, setelah itu diambil dara secara case control dengan mengambil selurh smpel penelitian yang meninggal sebagai kasus dan mengambil secara random sampel yang hidup sebagai control dengan perbandingan 1:2. Data dari pasien yang pulang paksa dieksekusi dan tidak diikutkan kedalam perhitungan statistik. Variabel bebas penentu (risiko) mortalitas dalam penelitian ini adalah : umur, sepsis, kadar haemoglobin <10 g/dl, dan serum albumin ,2,5 g/dl. Sedangkan variabel tergantungnya adalah kematian selama dirawat inap di RSUD Dr.Soetomo Surabaya. Analisis dari faktor risiko mortalitas dilakukan dengan uji bivariate dengan uji Chi Square, dan variabel yang analisis bivariat hasil p<0,25, dimasukkan ke analisis multiple logistic regression yang hasilnya akan disajikan dalam bentuk Odd ratio (OR), dengan nilai p yang dianggap signifikan adalah <0,05. Hasil : Dari 4 variabel, semua variabel memiliki p<0,25 dan kemudian dimasukkan dalam analisis multivariat yaitu variabel Anemia (p<0,001), albumin (p<0,000), sepsis (p+0,000), dan usia (p=0,092). Setelah dilakukan analisis multivariat, variabel yang dapat menjadi prediktor mortalitas independen setelah berinteraksi dengan variabel yang lain adalah, albumin <2,5 OR 19,01 (p=0,001; 95% CI 3,180-113,7); dan sepsis OR 30,951 (p=0,000; 95% CI 5,514-173,746). Kesimpulan : Pada penelitian ini kadar albumin serum, dan sepsis merupakan faktor prognostik mortalitas pada pasien hipersensitivitas obat yang dirawat inap di RSUD Dr.Soetomo Surabaya pada penelitian ini.