STORYTELLING NILAI-NILAI BUDAYA JAWA DALAM MEMBENTUK IDENTITAS KELUARGA PRIYAYI KETURUNAN KERATON YOGYAKARTA DI SURABAYA
Daftar Isi:
- Penelitian ini berfokus pada storytelling nilai-nilai budaya Jawa dalam membentuk identitas keluarga priyayi keturunan Keraton Yogyakarta di Surabaya. Terdapat perbedaan karakteristik budaya yang cukup kontras yaitu antara budaya daerah asal dengan daerah tempat tinggal yaitu, Jawa Mataraman dan Jawa Arek. Identitas priyayi keturunan Keraton Yogyakarta di Surabaya kemudian terbentuk oleh kombinasi dari kedua budaya ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif kulitatif dan teknik pengumpulan data wawancara mendalam. Peneliti menggunakan dua teori storytelling yaitu, milik Vannini sebagai teori utama dan Yerby sebagai teori pendukung, serta teori identitas milik Kroskrity. Selanjutnya, peneliti menganalisis proses storytelling dalam membentuk identitas priyayi. Hasil dari temuan penelitian ini adalah orang tua berupaya untuk mempertahankan identitas priyayi kepada anak melalui proses storytelling. Selain itu, pemberian storyteling juga merupakan bentuk fungsi pemenuhan fungsi keluarga yaitu nurture dan control. Jenis cerita yang orang tua berikan mengenai nilai-nilai budaya adalah canonical dan popular stories. Terdapat dua tipe pasangan berdasarkan keterlibatan orang tua dalam menyampaikan storytelling yaitu connected couples dan functional separate couples. Akan tetapi saat ini identitas priyayi keturunan Keraton Yogyakarta di Surabaya mengalami perubahan karena faktor lingkungan pergaulan dan pemahaman atas ajaran agama. Perubahan identitas priyayi ini dapat terlihat dari tiga karakteristik yaitu, penggunaan bahasa, kesamaan cara pandang, dan cara partisipasi menjadi bagian dari kelompok