PENGARUH EMIR SHEIKH TAMIM DI BALIK KEBIJAKAN PEMERINTAH QATAR MERESTORASI PENUH HUBUNGAN DIPLOMATIK DENGAN IRAN TAHUN 2017
Daftar Isi:
- Emir Sheikh Tamim sebagai pemimpin tertinggi di Qatar mempunyai peran penting dalam pembuatan kebijakan luar negeri, terutama perannya dalam menentukan arah hubungan diplomatik dengan sejumlah negara tetangga Qatar. Sejak berkuasa pada tahun 2013, di bawah kepemimpinan Emir Sheikh Tamim, Qatar mengalami dua kali krisis diplomatik dengan sejumlah negara Gulf Cooperation Council (GCC) yaitu Arab Saudi, Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA). Pada krisis pertama 2014 berhasil kembali normal, tetapi tidak demikian pada krisis kedua tahun 2017 yang memberlakukan blokade ekonomi atas Qatar. Untuk memperbaikinya, Arab Saudi menawarkan 13 permintaan damai, tetapi ditolak oleh Qatar yang lebih menjalin hubungan erat dengan Iran. Berdasarkan analisis kebijakan luar negeri yang menggunakan pendekatan idiosinkratik, teori persepsi dan teori pilihan rasional yang menekankan signifikansi pengaruh dari Emir Sheikh Tamim, diperoleh temuan` bahwa terdapat dua alasan Pemerintah Qatar merestorasi penuh hubungan dengan Iran. Pertama, adanya persepsi Emir Sheikh Tamim yang melihat fenomena krisis 2017 sebagai bentuk pengekangan terhadap kedaulatan negara. Kedua, kebijakan restorasi penuh dengan Iran merupakan pilihan rasional dalam rangka menyelamatkan kondisi perekonomian nasional dan mempertahankan independensi kebijakan luar negerinya terhadap pengaruh Arab Saudi. Dengan demikian, penelitian ini memfokuskan pada dua hal yakni persepsi Emir Sheikh Tamim dan pilihan rasional, yang mana kedua hal ini memiliki korelasi membentuk kebijakan luar negeri Qatar.